PORTAL MAJALENGKA - Sholat Idul Fitri merupakan salah satu dari jenis sholat id dengan jumlah dua rakaat, dilakukan setelah ramadhan berakhir atau tepatnya 1 syawal Hijriah.
Dalil yang mendasari akan ketentuan jumlah rakaat dari sholat Idul Fitri ini dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab sebagai berikut.
Shalat id terdiri atas dua rakaat berdasarkan perkataan Sayyidina Umar RA, ‘Shalat Idul Adha dua rakaat. Shalat Idul Fitri dua rakaat. Shalat safar dua rakaat.
Shalat Jumat dua rakaat, sempurna tanpa qashar (yang disampaikan) melalui lisan nabimu SAW. Sungguh, sia-sialah orang yang mengada-ada(Imam An-Nawawi, Kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M, juz V, halaman 18).
Tata cara dan bacaan pada sholat Idul Fitri secara umum sama dengan sholat pada umumnya. Sedikit yang membedakannya adalah kesunnahan membaca takbir, tasbih, tahmid serta surat-surat khususnya.
Selasai sholat idul fitri kemudian khatib naik mimbar untuk membacakan teks khutbah di hadapan banyak jamaah. Dan inilah tata cara sholat idul fitri lengkap dengan bacaannya berikut.
Niat Sholat Idul Fitri
Perlu diketahui bahwa sholat Idul Fitri ini dimulai tanpa adzan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Jadi cukup dengan seruan “ash-shalaatul jami’ah”.
Setelah adanya seruan tersebut baru Imam dan makmum berniat untuk melaksanakan sholat.
Tata cara sholat id yang pertama yaitu niat. Berikut bacaannya,
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan li’idil fitri (ma’muman/imaman) lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah idul fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Hukum melafalkan niat in disunnahkan, sementara yang wajib adalah secara sadar dan sengaja dalam batin berniat melakukan sholat sunnah idul fitri.
Baca Juga: Pemerintah Desa Kroya Gagas Ngaji dan Ngopi Bareng Masyarakat
Setelah itu bertakbiratul ihram, disinilah sedikit yang menjadi perbedaan sholat Id ini dengan sholat lainnya.
Berikut ini tata cara takbiratul Ihram yang dilakukan dalam sholat Idul Fitri:
Setelah berniat kemudian disusul takbiratul ihram, selanjutnya jamaah disunnahkan untuk membaca do’a iftitah, berikut:
Baca Juga: 5 Hikmah Penting di Balik Perintah Mengeluarkan Zakat Fitrah
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً ا
Allahu akbar kabiiran wal hamdu lillahi katsiran wasubhana allahi bukratan wa ashilan
Artinya:” Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak , Maha Suci Allah baik waktu pagi dan petang.”
Selesai membaca iftitah disambung kembali takbir, lalu baca iftitah krmbali bisa dengan lafadz berikut:
Baca Juga: MENENGOK Cara Pandang Syekh Abdul Qadir Al Jaelani dalam Memaknai Idul Fitri
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah,wallahu akbar
Artinya:” Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Pada rakaat pertama ini takbir dilakukan secara berulang sampai tujuh kali, disela takbir diisi bacaan iftitah seperti diatas.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-26 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Pentingnya Belajar Jaga Hati
Selesai takbir ketujuh maka imam melanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah dan surat pendek. Pada rakaat pertama ini disunnahkan membaca surat Qaf atau Al-A’la.
Kemudian rukuk disusul gerakan lainnya seperti sholat secara umum, demikian pula bacaan yang diucapkannya juga sama.
Ketika kembali pada posisi berdiri untuk melakukan rakaat kedua, maka kembali takbir sebagaimana rakaat pertama.
Hanya saja pada rakaat kedua ini jumlah takbir cuma lima kali. Seperti biasa disela antar takbir jamaah bisa baca iftitah kedua yang lebih pendek seperti pada rakaat pertama.
Setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua, disunnahkan membaca surat Al-Qamar atau Al-Ghasiyyah. Setelah membaca surat tersebut, berlanjut ke ruku’, sujud seperti sholat biasa hingga salam.
Beberapa surat pendek yang dibacakan pada tiap rakaat sholat id ini didasarkan pada riwayat An-Nu‘man bin Basyir bahwa Rasulullah SAW pada shalat id membaca ‘Sabbihisma rabbika’ (Surat Al-A‘lā) dan ‘Hal atāka hadītsul ghāsyiyah’ (Surat Al-Ghasyiyah). Keduanya merupakan sunnah. Wallahu a’lam,Lihat Imam An-Nawawi, 2010 M: V/21.
Baca Juga: Tempat Penukaran UANG BARU untuk Lebaran Idul Fitri 2023, di Majalengka Juga Bisa!
Setelah sholat id selesai dengan salam, para jamaah dianjurkan untuk mengikuti khutbah idul fitri.
Hal ini menambahkan kesempurnaan pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Sekaligus salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah di saat kembali bersih.
Dalam hal ini bagi khatib sebelum memulai khutbah pertamanya disunnahkan mengucapkan takbir sebanyak 9 kali.
Sedangkan untuk memulai khutbah kedua cukup mengucapkan takbir 7 kali. Demikian semoga bermanfaat.***
Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News