5 Hikmah Penting di Balik Perintah Mengeluarkan Zakat Fitrah

- 17 April 2023, 18:21 WIB
5 Hikmah Penting di Balik Perintah Mengeluarkan Zakat Fitrah
5 Hikmah Penting di Balik Perintah Mengeluarkan Zakat Fitrah /Instagram @rumahyatim/

PORTAL MAJALENGKA - Salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap umat Muslim di dalam bulan Ramadhan yaitu zakat fitrah.

Zakat fitrah adalah zakat pertama yang diwajibkan di bulan Ramadhan pada tahun kedua hijriyah.

Selama seseorang mempunyai lebih makanan lebih dari satu sha’ untuk memenuhi kebutuhan di malam hari ‘idul fitri, maka wajib membayar zakat fitrah dan masuk dalam kategori ghȃni (orang yang cukup).

Baca Juga: MENENGOK Cara Pandang Syekh Abdul Qadir Al Jaelani dalam Memaknai Idul Fitri

Secara bahasa fitrah adalah mensucikan diri atas badan atau jiwa dan secara istilah berarti sedekah wajib atas jiwa di Bulan Ramadhan sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia (al-lagh) dan kata-kata kotor (al-rafast).

Zakat fitrah mengandung banyak hikmah, secara umum hikmah zakat adalah meminimalisir jarak kesenjangan yang terjadi dalam realitas kehidupan sosial.

Tidak bisa dipungkiri nasib setiap manusia berbeda ada yang miskin ada juga yang kaya. Hal tersebut sebagaimana disinggung dalam firman Allah SWT, surah al-Dzariyat ayat 19 yang artinya sebagai berikut:

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-26 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Pentingnya Belajar Jaga Hati

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

Mengenai hikmah zakat fitrah ini untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1.    Menyucikan jiwa manusia dari sifat keji, kikir, pelit, rakus, dan tamak.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-26 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Pentingnya Belajar Jaga Hati

Seperti makna dari zakat fitrah itu sendiri, jenis ibadah ini bisa membersihkan dan menyucikan orang yang menunaikannya.

Zakat fitrah dapat membersihkan akhlak dan menyucikan jiwa seseorang dari sifat bakhil dan tercela lainnya .

Zakat juga menumbuh kembangkan akhlak dermawan, yang suka berbuat baik dan yang pandai bersyukur.

Zakat juga dapat menjadi indikasi nyata, rasa syukur seseorang kepada Allâh SWT. sementara dengan syukur, nikmatnya akan terus bertambah.

Zakat fitrah juga berpahala besar bagi orang yang mau mengeluarkannya dengan iman dan keikhlasan.

Zakat fitrah juga diyakini mampu melapangkan dada, memberikan kebahagiaan, menyelamatkan seseorang dari berbagai macam bencana dan penyakit

2.    Memberikan pertolongan bagi orang-orang fakir miskin yang sangat memerlukan bantuan.

Dengan melakukan zakat fitrah maka seseorang telah berbuat baik menolong sesama. Hal ini seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah Swt surah Al-Maidah ayat 2 :

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

3.    Mendorong kepedulian orang kaya terhadap orang miskin.

Disamping itu diharapkan pula dapat lebih memacu semangat orang yang tidak mampu untuk bekerja lebih keras, agar mereka juga mampu berzakat.

Hal itu dijelaskan dalam firman Allah SWT surah al-Hasyr ayat 7 sebagai berikut :

“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. “

4.    Merupakan perwujudan syukur atas harta yang dititipkan kepada seseorang.

Zakat fitrah merupakan perwujudan seseorang dalam mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Allah SWT. memberikan nikmat kepada kita adalah untuk menguji apakah kita bersyukur atau tidak, jika kita bersyukur maka Allah akan melipatgandakannya, sebaliknya, jika kita mengkufurinya maka sesungguhnya siksaan pedih yang akan kita dapatkan.

Allah SWT. berfirman: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).

5.    Menghilanghkan sifat kebakhilan atau kekikiran dengan perwujudan zakat.

Hikmah yang terakhir ini seperti yang disinggung dalam hadits Rasulullah Saw, dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim).***


 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah