Network
PORTAL MAJALENGKA - Kapan malam Lailatul Qadar Ramadhan 1444 H? Hakikat pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar memang tidak ada yang tahu kecuali Allah ‘azza wajalla.
Namun dalam berbagai riwayat hadits Rasulullah SAW telah memberi banyak isyarat. Menganjurkan umatnya untuk mencari agar mendapat limpahan anugerah kemuliaan dari Lailatul Qadar yang dirahasiakan itu.
Tidak menutup kemungkinan bagi Rasulullah SAW sendiri ataupun para kekasih-Nya, Allah SWT telah bukakan rahasia akan malam Lailatul Qadar tersebut.
Baca Juga: Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar yang Banyak Dipertanyakan, Mengapa Berbeda? Ini Penjelasannya
Karena tentu bagi mereka kalaupun dibukakan akan hal tersebut, tidaklah kemudian akan mengurangi cinta dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.
Ada banyak pendapat dari ulama yang menunjuk tentang keberadaan malam Lailatul Qadar tersebut. Hal itu menunjukkan Lalilatul Qadar sangat rahasia waktunya.
Imam Ibnu Hajar al-Atsqalani telah merangkum setidaknya 45 pendapat terkait malam Lailatul Qadar. Argumen terkuat mengatakan malam itu jatuh pada tanggal ganjil di bulan Ramadhan.
Baca Juga: PAC IPNU dan IPPNU Gegesik Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan 1444 H, Wujud Peduli terhadap Masyarakat
Demikian juga Imam Syafii yang aecara spesifik berpendapat bahwa tanggal 21 dan 23 Ramadhan berpotensi sebagai datangnya Lailatul Qadar.
Dalam hal ini pun mayoritas ulama termasuk Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi juga berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada 27 Ramadhan. (Ibnu Hajar, Fathul Bari, t.t: juz V, h. 569).
Dari sekian pendapat para ulama tersebut tentu mengandung banyak kebenaran karena dalam setiap tahunnya Lailatul Qadar jatuh di waktu yang berbeda.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Inilah Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
Kesamaan dari masing-masing pendapat para ulama tersebut mengenai tibanya malam Lailatul Qadar ini terjadi pada sepuluh hari akhir di bulan Ramadhan.
Dari situlah kemudian Abu Hamid Al Ghazali (450 H- 505 H) menemukan sebuah metode yang sangat matematis untuk menentukan jatuhnya malam Lailatul Qadar yang mulia itu.
Metode Perhitungan Imam Al Ghazali terkait Malam Lailatul Qadar
Metode perhitungan Imam Al Ghazali yang cukup representatif ini digunakan juga oleh Syekh Abu Hasan asy-Syadzili dalam memprediksi malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Berikut Beberapa Penyebab Ngorok saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Metode perhitungan matematis Imam AlGhazali disebutkan dalam I’anatut Thalibin juz 2, hal. 257, bahwa cara untuk mengetahui malam Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر
فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين
أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين
أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة
1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Baca Juga: MUDAH BANGET!! 4 Langkah Membikin Sambal Hijau Padang yang Nampol
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Baca Juga: BAGAIMANA HUKUM BAYAR ZAKAT FITRAH dalam Bentuk Uang? SIMAK DI SINI Jawaban Ulama
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Dikatakan Syekh Abul Hasan As-Syadzili bahwa semenjak dirinya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut.
Dan jika mengacu dari metode perhitungan Al Ghazali tersebut, maka malam Lailatul Qadar Ramadhan 1444 H diprediksi jatuh pada malam ke-25, yaitu 16 April 2023.
Baca Juga: DIJAMIN LAHAP! Menu Buka Puasa dengan Tongkol Kemangi Rica, Inilah Resepnya
Namun demikian penting untuk diingat, metode perhitungan malam Lailatul Qadar tersebut tidak bisa dijadikan pedoman pasti.
Semua itu masih sebatas prediksi yang didasarkan dari penelitian Imam Al Ghazali dan pengalaman para ulama. Karena yang pasti hanya diketahui Allah SWT semata.***
