Baca Juga: 8 Masjid Unik di Bandung yang Bisa Jadi Destinasi Wisata Religi, Salah Satunya yang Baru Diresmikan
Dalam mengisi wayang untuk tujuan meluruskan aqidah orang jawa saat itu maka Sunan Kalijaga kemudian menampilkan salah satu tokoh wayang, yakni Semar.
Tokoh wayang yang satu ini merupakan personifikasi atau gambaran karakter sesepuh Sunan Kaljaga sendiri, Syeikh Maulana Malik Maghribi.
Sosok wayang Semar berkulit hitam dengan tubuh besar. Dipilihnya tokoh Semar oleh Sunan Kalijaga untuk menggambarkan karakter sesepuhnya tersebut, karena Semar adalah tokoh yang ditakuti oleh dewa-dewa yang diagungkan oleh orang Jawa saat itu.
Baca Juga: Kebun Teh Cipasung Majalengka, Destinasi Wisata yang Patut Dikunjungi Wisatawan
Baik Batara Guru, Dewa Siwa, Wisnu, Brahma dan semua dewa-dewa yang ada di tanah Jawa semua takut dan tidak akan berani mengusik Semar.
Gambaran Semar yang diabadikan untuk sosok sesepuh Sunan Kalijaga tersebut karena pada kenyataannya, keilmuan Maulana Malik Maghribi diakui oelh pemuka agama lainnya, pemahaman ajaran Islamnya sangat kuat dan mendalam.
Kebenaran ajaran Islam tidak bisa terbantahkan oleh ajaran manapun yang pada masa itu telah berkembang dan mengakar dalam masyarakat Jawa.***