KISAH PERJUMPAAN Mbah Moen dengan Nabi Khidir As, Pesan untuk Umat Akhir Zaman

- 20 Desember 2022, 13:48 WIB
Almarhum Mbah Moen.
Almarhum Mbah Moen. /instagram/@cintambahmoen/

PORTAL MAJALENGKA - KH. Maimun Zubeir atau Mbah Moen adalah ulama kharismatik yang menjadi panutan bagi semua kalangan.

Banyak yang meyakini kalau Mbah Moen diyakini sebagai salah seorang wali Allah yang ada di Indonesia ini.

Mbah Moen memiliki banyak santri yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, bukan saja dari Jawa tetapi banyak juga dari luar pulau Jawa.

Baca Juga: DEMI GAJI 25 JUTA PER BULAN, Para Siswa LPK Hanaman Majalengka Rela Ferivikasi Pendafataran ke Banten

Banyak kisah menarik tentang karomah yang dimiliki oleh Mbah Moen di masa hidupnya.

Salah satu kisah tentang karomah yang dimiliki Mbah Moen yaitu terjadi ketika Mbah Moen masih muda.

Mbah Moen muda menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren yang berada di daerah Lirboyo.

Di saat sedang mondok itulah Mbah Moen muda alami satu kejadian yang aneh luar biasa, yang bisa disebut sebagai salah satu karomah.

Baca Juga: Ini 4 Formasi yang Cepat Lolos CPNS 2023, Simak Selengkapnya di Sini

Mbah Moen muda dengan ijin Allah SWT dapat berjumpa dengan Nabi Khidir AS, dan mendapatkan pesan mendalam dari sang Nabi.

Berikut kisah Mbah Moen muda yang berjumpa dengan Nabi Khidir As, dilansir Portal Majalengka dari YouTube Nasihat Kakek.

Dikisahkan, saat Mbah Moen masih mondok di Lirboyo, sekitar pukul 11 siang, Mbah moen mendengar suara yang memanggil beliau dari kuburan Setono Gedong.

Baca Juga: MAJALENGKA TEMPO DOELEO, Bekerja Telanjang Dada di Bawah Tekanan Kompeni Belanda

Orang itu pun berkata, kurang lebihnya sebagai berikut:

"Awakmu ora usah ngelek-ngelek wong sing sekolah umum, awakmu ngaji wae sing tenan
(kamu tidak usah menjelek-jelekkan orang yang sekolah 'Formal', kamu sebagai santri ngaji saja yang sungguh-sungguh)" ucap orang tua itu pada Mbah Moen Muda.

Orang tua itu pun kembali melanjutkan ucapannya,

"Cung.... Sekarang kamu mempelajari ilmu agama melalui kitab-kitab yang berbahasa Arab.

Nantinya kamu akan menemui suatu zaman, pada zaman itu ilmu agama dipelajari menggunakan buku-buku terjemahan.

Kamu tidak boleh anti terhadap dengan hal itu. Akan tetapi kamu harus memegang dengan sungguh-sungguh mengaji kitab-kitab bahasa Arab.” ucap orang tua itu kepada Mbah Moen Muda.

Setelah berpesan, orang tua itu kemudian berdo'a sangat lama dan diamini oleh Mbah Moen Muda. Setelah berdoa orang itu kemudian menghilang. Orang itu adalah Nabi Khidir AS.

Setelah pertemuan Mbah Moen muda dengan Nabi Khidir itu, Mbah Moen muda terlihat sebagai santri muda yang sangat Alim.

Akan tetapi, Mbah Moen pernah dawuh bahwa beliau sangat susah, karena terlihat sangat Alim setelah pertemuan itu.

Hal itu dikarenakan kealiman, dengan model seperti itu tidak bisa diwariskan kepada murid-murid. Walaupun beliau tetap giat dalam belajar dan mengaji.

Walaupun dengan kesibukan berdakwah ke luar daerah, menghidupi keluarga, dan berbagai urusan masyarakat juga negara. Mbah Moen sangat sungguh-sungguh dalam mengajar, mendidik dan mengaji dengan para santri.

Mbah Moen muda mendirikan mushola di depan Ndalem sebagai sarana mengaji dan berjama'ah masyarakat sekitar.

Dan mushola itu juga kemudian menjadi pondok pesantren. Mbah Moen muda juga mendirikan Muhdloroh sebagai madrasah dalam pondok.

Mbah Moen pun membangun sekolah formal, sekolah yang berbasis umum atau kurikulum, seperti MTS, MA, SMK, maupun STAI.

Di samping itu juga membangun madrasah dalam pondok pesantren, yang di dalamnya terdapat pembelajaran kitab-kitab, sebelum dan sesudah selesai pembelajaran di sekolah.

Demikianlah sedikit kisah tentang Mbah Moen saat masih muda yang mendapatkan doa dari Nabi Khidir AS.

Hingga di masa sepuhnya, Mbah Moen menjadi ulama yang sangat disegani oleh semua kalangan karena kealiman yang dimiliki Mbah Moen. Sholu 'Ala Nabi Muhammad.***

Sumber: YouTube Nasihat Kakek.

Editor: Rahman Prayitno Sodikin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah