Nama Desa Ini Mempunyai Asal-usul karena Ucapan Takjub Putra Mahkota Kerajaan Mataram

- 15 November 2022, 22:35 WIB
Ilustrasi. Nama Desa Ini Mempunyai Asal-usul karena Ucapan Takjub Putra Mahkota Kerajaan Mataram
Ilustrasi. Nama Desa Ini Mempunyai Asal-usul karena Ucapan Takjub Putra Mahkota Kerajaan Mataram /DOK. KODIM 0713 BREBES/

PORTAL MAJALENGKA - Kerajaan Mataram diguncang kekuasaannya pada tahun 1677 saat dipimpin Amangkurat Agung.

Amangkurat Agung melarikan diri. Sehingga banyak pedukuhan yang dilewati dan menjadi asal-usul nama dari sejumlah desa.

Asal-usul memang erat kaitannya dengan peristiwa sejarah dan menjadi cerita rakyat yang dikisahkan secara turun-temurun.

Baca Juga: Asal-usul Nama Desa Paguyangan karena Memandikan Jenazah Amangkurat Agung dari Mataram

Seperti halnya asal-usul desa satu ini. Wilayah ini diberikan nama setelah seorang berpengaruh berucap tentang sesuatu di tanah tersebut.

Dilansir dari Buku Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan (2018:36), Amangkurat Agung dari kerajaan Mataram menghembuskan napas terakhir saat dalam pelarian.

Dikisahkan bahwa Amangkurat Agung dan putra Mahkotanya yakni Adipati Anom melarikan diri dari kejaran Pangeran Trunojoyo.

Baca Juga: Apakah Baby Channa Ditempatkan dalam 1 Akuarium Aman? Simak Penjelasanya Berikut

Mereka bersama rombongan lari ke arah barat melalui jalur selatan karena di sisi utara telah dikuasai pasukan Madura dan Makasar.

Hingga Amangkurat Agung meninggal di wilayah sekitar Winduaji yang kemudian menitipkan pesan kepada Adipati Anom.

Adipati Anom melaksanakan pesannya untuk menguburkan jenazah ayahnya di wilayah Tegalarum.

Baca Juga: SIAPA SEBENARNYA Waliyullah dan Bagaimana Karakteristiknya? Berikut Ulasannya

Dalam perjalanan yang melelahkan itu, Adipati Anom sempat singgah di beberapa pedukuhan hanya untuk melepas penat dan mengisi perut.

Setelah melewati wilayah Paguyangan di Brebes Selatan, ia dan rombongan berhenti di sebuah pedukuhan yang amat asri.

Selain pesan yang harus ditunaikan, Adipati Anom juga diserahi sebuah pusaka kerajaan dari Amangkurat Agung.

Baca Juga: Cimol Bisnis Makanan Modal Kecil Banyak Dicari, Begini Resepnya

Karena kekhawatirannya tak bisa menjaga pusaka sampai situasi mereda, Adipati Anom bertanya kepada penduduk setempat.

Ia mencari orang yang pintar dan amanah untuk menitipkan pusaka agar tidak jatuh ke tangan yang bukan haknya.

Penduduk pun menunjukkan sebuah wilayah tempat seorang yang pintar dan amanah bahkan telah banyak orang nyantri di sana.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 139, Korban 3 Tewas 7 Luka-luka

Adipati Anom terkesima saat melihat wilayah yang ditunjukan oleh penduduk tersebut karena keindahan alamnya.

Wilayah itu dikelilingi bukit yang asri, udara segar, serta aliran sungai yang amat jernih.

Adipati Anom pun berucap dengan suara agak lantang, "Bumi ayu dibelah kali erang (jernih), bumi yang indah dengan aliran sungai yang jernih."

Baca Juga: Ide Unik Prajurit Mataram Islam Menjadi Asal-usul Nama Desa di Kecamatan Kadipaten Majalengka

Atas ucapan itu pula maka wilayah yang dimaksud menjadi dua wilayah yang disebut Bumiayu dan Kalierang.

Bumiayu dan Kalierang berada di wilayah Brebes Selatan dan biasa dilewati manakala hendak menuju Purwokerto melewati jalur selatan dari arah Cirebon.

Itulah kisah tentang sebuah nama desa yang mempunyai asal-usul karena ucapan takjub dari Putra Mahkota Keorajaan Mataram yakni Adipati Anom.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan karya Dimas Indiana Senja, dkk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah