MEMAHAMI Ajaran Moral di Balik Nama Semar dan Sebutan Lainnya

- 11 November 2022, 23:01 WIB
MEMAHAMI Ajaran Moral di balik Nama Semar dan Sebutan Lainnya
MEMAHAMI Ajaran Moral di balik Nama Semar dan Sebutan Lainnya /Tangkapan layar YouTube Faiz Pedia

Istilah badranaya bisa berasal dari kata bebadra yang berarti membangun sarana dari dasar, dan naya atau nayaka yang memiliki arti utusan pengrasul.

Dari kedua makna di atas, badranaya bisa dimaknai dengan mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah SWT demi kesejahteraan umat manusia.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BPUM 2022 s ecara Online di Efrom.bri.co.id

Di samping itu ada pula penjelasan lain yang memakani Badranaya bulan purnama. Bahwa kata badra berasal dari kata Bed-ru (bahasa Arab) yang berarti bulan tanggal 14.

Semar juga disebut pula dengan Nayantaka. Naya berarti ulat atau polatan dan antaka berarti mati. Jadi nama tersebut berarti wajah Semar pucat pasi laksana mayat (Kamus Bahasa Jawa (Bausastra Jawa), 2001, 533).

Semar juga memiliki sebutan Saronsari. Memiliki makna semua perbuatan dan tingkah lakunya selalu memikat hati yang melihat.

Baca Juga: SUBHANALLAH Inilah Riwayat Awal Penciptaan Nabi Adam AS dengan Bahan Tanah Asalnya

Nama lain Semar adalah Dhudho Manang Munung. Wujud tokoh punakawan ini serba membingungkan.

Jika ia laki-laki, tapi memiliki payudara besar. Jika ia perempuan, tapi memiliki kumis. Ia bukan banci. Tidak menangis, tidak tertawa. Bukan manusia ataupun dewa.

Kemudian Semar disebut Juru Dyah Punta Prasanta. Memiliki arti sebagai pamomong (pengasuh) bagi para satria yang memiliki keinginan untuk menyempurnakan keutamaan.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah