Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati Bertemu di Cirebon, Berdakwah Menjadi Dalang Wayang Ciptakan Tokoh Semar

- 19 Februari 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi Sunan Kalijaga yang berdakwah menjadi dalang serta menciptakan tokoh punakawan dan Semar. Bertemu Sunan Gunung Jati di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon.
Ilustrasi Sunan Kalijaga yang berdakwah menjadi dalang serta menciptakan tokoh punakawan dan Semar. Bertemu Sunan Gunung Jati di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon. /YouTube Kang Sudiro

PORTAL MAJALENGKA - Babad Demak menuturkan bahwa Raden Sahid, putra Adipati Wilatikta yang kemudian mendapat gelar Sunan Kalijaga mengawali dakwah di Cirebon tepatnya di Desa Kalijaga.

Di naskah Babad Demak dituliskan, Sunan Kalijaga saat itu berdakwah untuk mengislamkan penduduk Indramayu dan Pamanukan. Hal ini seperti tertulis dalam naskah yang berbunyi “Raden Sahid kinon ngimani/ing Dermayu lan Manukan/ing Kalijaga pernahe”.

Setelah lama menjalankan dakwahnya, Sunan Kalijaga kemudian melakukan laku ruhani dengan melakukan uzlah di Pulau Upih.

Dalam naskah disebutkan “sampun nira lama-lama Raden Sahid temanira, tumulya ambentur laku ing Pulupeh gennya tapa”.

Baca Juga: Sejarah Wafatnya Sunan Gunung Jati, Dimakamkan Sunan Kalijaga dan Syekh Datul Kahfi

Setelah melakukan uzlah ini, Raden Sahid menyandang gelar Sunan Kalijaga karena lulus dalam pertapaan di pinggir sungai.

Diceritakan pula bahwa pertapaan yang dilakukan Sunan Kalijaga yaitu selama tiga bulan lebih sepuluh hari.

Laku ruhani Raden Sahid diterima Tuhannya, dan dia diangkat menjadi wali dengan gelar Sunan Kalijaga. “Sampun angsal tigang sasi, lan punjul sedasa dina, tinarima ing Gustine, sinung derajat waliyullah, nama Sunan Kalijaga”.

Banyak orang menjadi pengikutnya dan mengabdi kepada Tuhan. “akeh wadiya ingkang anut, ngabekti maring Pangeran”.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Atlas Wali Sanga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x