Network
PORTAL MAJALENGKA - Dalam kepercayaan masyarakat Jawa dikatakan bahwa sesungguhnya tiap-tiap orang yang terlahir dan hidup di dunia konon dipastikan pernah kenal dengan sosok Kakang Kawah dan Adi Ari Ari mereka masing-masing.
Bahkan banyak yang berpendapat bahwa tiap menusia yang terlahir dan hidup di alam dunia ini, konon pernah akrab bergaul bersama sosok Kakang Kawah Adi Ari ari tersebut.
Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa menyertakan pula pada tiap bayi manusia dua saudaranya yang sejati yakni Kakang Kawah dan Adi Ari Ari.
Baca Juga: 3 Hal Mutlak yang Harus Dimiliki oleh Seorang Mukmin Menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani
Dikatakan bahwa prosess kehadiran Kakang Kawah dan Adi Ari Ari ditandai dengan simbol-simbol pada tiap tahapannya .
Kehadiran Kakang Kawah menurut pendapat mereka ditandai dengan tumpah atau pecahnya air kawah (ketuban) yang keluar dari rahim ibu.
Disusul kemudian bayi atau sosok diri manusia lahir, disambung berikutnya keluar Adi Ari Ari yang dilambangkan dengan plasenta.
Baca Juga: SEGERA DAFTAR SEKARANG JUGA! KPU Rekrutmen PPK dan PPS untuk Pemilu 2024 melalui SIAKBA
Selama keberadaan manusia masih dalam sosok bayi itu, hari-hari yang dilaluinya akan bersama dua saudara gaibnya tersebut.
Peristiwa itu dipastikan tidak bisa dilihat dan juga jarang disadari oleh orang-orang disekelilingnya, serta diri bayi sendiri ketika tumbuh dewasa.
Masa-masa tersebut dalam kepercayaan masyarakat Jawa diyakini sebagai masa pertemanan manusia dengan sedulur sejatinya yang tidak lain adalah Kakang Kawah dan Adi Ari Ari tersebut.
Baca Juga: JANGAN KAGET! Berikut Silsilah Keramat Gus Dur yang Nyambung Kepada Joko Tingkir
Sayangnya usia pertemanan dengan saudara sejati tersebut hanya berlangsung sebentar. Waktu perkenalan sekaligus pertemanan cuma berlangsung selama lebih kurang 35 hari saja terhitung sejak bayi keluar dari rahim ibu.
Bagi orang yang memiliki mata batin yang tinggi, fenomena kehadiran Kakang Kawah Adi Ari ari yang intens menemani bayi selama 35 hari tersebut, dalam pandangan mereka sangat tampak jelas ketiganya terlihat senatiasa akrab bermain.
Mungkin bagi orang awam pada umumnya juga sering melihat kondisi bayi yang kadang-kadang terlihat tertawa sendiri, bertingkah seolah ada seseorang yang mengajaknya bermain.
Baca Juga: Inilah Misteri Pertemuan Keramat Pertama Gus Dur dengan Guru Sekumpul
Pada perkembangan selanjutnya, setelah melewati 35 hari bayi mulai mengalami kebutaan dengan alam pertemanannya bersama Kakang Kawah dan Adi Ari Ari tersebut.
Secara langsung hubungan bayi dengan saudara sejatinya tersebut terhijab.
Meski kedua saudara tersebut masih tetap terus mengawasi, tetapi penampakkan mereka tidak lagi bisa dilihat sang bayi.
Sedulur sejati atau Kakang Kawah dan Adi Ari Ari ini konon bisa dihubungi atau dijalin kembali, jika seseorang mampu menempuh jalan lelaku.
Dan untuk mengetahui bagaimana lelaku maka seseorang butuh pembimbing atau guru.***
.
