Kisah ini populer di kalangan murid TWN Suryalaya, baik yang langsung menyaksikan peristiwa itu ataupun tidak.
Demikianlah Gus Dur, sosok yang telah mengetahui bahwa seorang muslim haruslah bertarekat dengan menempuh suluk dan berguru kepada guru-guru rohani baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
Terlebih lagi, seseorang yang mempunyai posisi penting dan diamanahkan untuk memimpin umat dan bangsa ini seperti dirinya.
Baca Juga: MASJID Jakarta Islamic Center Kebakaran, Kubah Masjid Habis Dilalap Api
Gus Dur sudah sampai pada maqam atau derajat yang membuktikan bahwa orang-orang sholih, syuhada, para wali Allah, mereka tidak mati. Yang mati hanya jasadnya, tetapi rohnya tetap hidup.
Hanya kepada orang-orang yang memiliki akhlak dan kecintaan kepada para wali Allah inilah mereka dapat saling berkomunikasi dan memberikan ilmu bimbingan dan nasihat. Maka inilah yang harusnya ditiru umat Islam, khususnya para pemimpinnya.***