Peserta pertama terdiam, mendadak wajahnya menjadi pucat. Ia tidak bisa menjawab. Tanpa ampun ia dijebloskan ke dalam penjara.
Kemudian peserta kedua maju. Ia berkata, "Wahai Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu pertama."
"Bagaimana bisa bersamaan?," tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin. Karena ayam berasal dari telur. Bila telur lebih dahulu itu tidak mungkin, karena telur tidak mungkin menetas tanpa dierami," jelas peserta kedua kepada Baginda dengan mantap.
Baca Juga: TPF Aremania Menduga Tragedi Kanjuruhan Kejahatan Sistematis, Minta Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidik
"Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?," sanggah Sang Baginda memojokkan peserta kedua. Peserta kedua pun kebingungan. Ia pun dijebloskan ke dalam penjara.
Lalu giliran peserta ketiga. Ia berkata, "Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu dari telur."
"Jelaskan alasanmu," pinta sang Baginda kepada peserta ketiga.
Baca Juga: TGIPF: Panitia Pelaksana Paling Banyak Sumbang Kesalahan Pada Tragedi Kanjuruhan