Mendengar itu polisi langsung balik kanan. Begitu juga dengan Kyai Abdullah Schal selaku pengasuh pondok pesantren tersebut, Ia malah tenang-tenang saja.
Kyai yang sangat dihormati masyarakat Madura itu bahkan hanya senyum-senyum saja. Peristiwa pembakaran pesantren pada 1979 itu memang menyimpan isyarat penuh misteri.
Baca Juga: Ketika Seorang Arab Badui Mengencingi Masjid Nabawi, Begini Reaksi Rasulullah
Kala itu muncul ramalan bahwa suatu hari nanti akan berdiri bangunan pesantren setinggi ujung bara api, bekas pembakaran. tinggi api ketika Pesantren itu dibakar setinggi pohon kelapa.
Ternyata benar. Kini berdiri bangunan berlantai 7 mirip hotel. Pesantren itu untuk menampung para santri yang terus membludak dari tahun ke tahun
Padahal, pada tahun 1970, jumlah santri hanya berkisar 20 sampai 30 orang. “itupun hanya santri putra,” tutur Kyai Buchori yang merupakan salah satu kiai Madura.
Kini pesantren itu telah memiliki ratusan santri, yang terdiri dari Santri putra dan putri. Mungkin itu yang dinamakan karomah para wali yang sangat istimewa, yang tidak akan masuk dalam nalar manusia biasa.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Sosok Imam Syafii, Pendiri Mazhab Syafiiyah
Perbuatan Ra Lilur yang diluar nalar manusia, ternyata memiliki satu makna yang luar biasa. Sholu 'ala Nabi Muhammad. *