Dengan demikian, pada talqin dzikir yang dilakukan oleh Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Gus Dur telah resmi menjadi pengikut tarekatnya.
Setelah kembali ke Indonesia, Gus Dur berkesempatan untuk silaturahim ke KH Tajul Arifin atau yang akrab dipanggil Abah Anom yang merupakan mursyid tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Suryalaya Tasikmalaya.
Baca Juga: Setelah Dikenalakan Publik, Ini Misi Luis Milla bagi Kemajuan Persib Bandung
Gus Dur meminta untuk ditalqin oleh Abah Anom. Akan etapi Abah Anom mengatakan bahwa Gus Dur tidak perlu ditalqin lagi karena sudah ditalqin oleh Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.
Kisah ini populer di kalangan murid tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Suryalaya, baik yang langsung menyaksikan peristiwa ini ataupun tidak.
Demikianlah Gus Dur sosok yang telah mengetahui bahwa seorang muslim haruslah bertarekat. Menempuh suluk dengan berguru kepada guru-guru rohani, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi Skor Persib Bandung vs Bali United Sore Ini
Gus Dur sudah sampai pada maqom atau derajat yang membuktikan bahwa orang-orang sholeh, para syuhada, para wali Allah mereka tidak mati, yang mati hanya jasadnya, tetapi rohnya tetap hidup.
Hanya kepada orang-orang yang memiliki akhlak dan kecintaan kepada para kekasih Allah inilah mereka dapat saling berkomunikasi dan memberikan ilmu bimbingan dan nasihat seperti Gus Dur.***