Dengan harap cemas santri itu memutuskan untuk memakan daging babi tersebut, siapa tahu di mulutnya nanti daging babi itu akan berubah jadi daging kambing.
"Plakk". Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, dan Gus Miek terlihat marah.
"Mondok berapa tahun, kok tidak tahu daging babi itu haram," tutur Gus Miek.
"Tapi Gus," sanggah santri tersebut. "Tapi apa? Yang mengharamkan babi siapa?," cecar Gus Miek.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Hidup Sunan Kalijaga Hingga Menjadi Bagian dari Walisongo
"Allah," jawab santri senior sambil meringis kesakitan. "Yang perintahkan kamu makan babi siapa," tanya Gus Miek.
"Gus Miek," jawabnya sambil menundukkan kepala. "Siapa yang harus kamu dahulukan?" tanya Gus Miek.
"Bila untuk pribadi, terapkan hukum syariat supaya kamu berhati-hati. Bila menilai orang lain gunakanlah hakikat. Agar kamu berprasangka baik," terang Gus Miek.
Baca Juga: KAROMAH SAKTI Habib Ali Ayah Habib Luthfi Bin Yahya, Hingga Sang Guru Ciumi Tangannya
Demikianlah kisah Gus Miek yang menguji kesalehan santrinya. Semoga bisa bermanfaat. Waallahua'lam bisshawab. *