Dewi Nawangsih yang terlanjur cinta mati, ketika melihat kekasihnya tertancap oleh anak panah, sontak ia memeluk tubuh kekasihnya yang sekarat itu.
Tanpa sengaja anak panah yang masih tertancap di perut Raden Bagus Rinengku menembus perut Dewi Nawang sih. Seketika itu juga Dewi Nawangsih meninggal dunia.
Versi lain dari kisah ini menyebutkan, ketika sampai di Masin, selain mendapati sawah yang telah rusak, Sunan Muria juga geram dengan pemandangan yang dilihatnya. Ternyata Raden Bagus Rinengku sedang bermesraan dengan putrinya, Dewi Nawangsih.
Melihat kejadian tersebut, Sunan Muria lantas memanah Raden Bagus Rinengku. Sehingga ia meninggal dunia di tangan sang guru.
Versi lainnya menyebutkan bahwa Sunan Muria bermaksud menakut-nakuti saja. Namun anak panah itu tanpa sengaja meleset, sehingga menembus perut Raden Bagus Rinengku. Kebenaran versi ini perlu dipertanyakan.
Setelah keduanya meninggal maka disepakati oleh pihak keluarga Sunan Muria dan keluarga Mataram bahwa keduanya dimakamkan di tempat di mana mereka meninggal.
Baca Juga: 38 Urutan Silsilah Habib Luthfi bin Yahya sampai Nabi Muhammad SAW, Lahir di Pekalongan
Dewi Nawangsih tidak boleh dibawa ke Muria dan Raden Bagus Rinengku juga tidak boleh dibawa ke Mataram.