Baca Juga: Gara-Gara Ini Syekh Quro Tidak Jadi Diusir dari Karawang Oleh Penguasa Pajajaran
Selang beberapa waktu usai bercerita, Mbah Hasyim lalu mengajak KH Ahmad Dahlan berkeliling melihat pesantren, termasuk ladang pertanian dan kolam ikan yang selama ini dikelola oleh santri.
Sepasang mata KH Ahmad Dahlan terbelalak menikmati indahnya pemandangan alam pegunungan dengan petakan sawah yang menyejukkan.
"Dulu lahan subur ini digunakan untuk menaman tebu. Masyarakat menyewakan tanah mereka untuk pabrik gula milik Belanda. Syukurlah, kini mereka sudah menikmati hasil pertanian sendiri," terang Mbah Hasyim Asy'ari.
Hampir tiga jam lamanya mereka menikmati suasana alam Tebuireng. Tapi sepertinya KH Ahmad Dahlan masih betah di tempat asri itu.
Baca Juga: Jasa Besar Abu Nawas Sang Wali Sufi Terhadap Kakek Tua yang Sungguh Luar Biasa
"Pantas saja Kyai Hasyim awet muda, lah di daerah ini memang menentramkan, sejuk, asri, dan ditemani santri yang giat bekerja," ujar KH Ahmad Dahlan.
Mendengar pujian yang dialamatkan padanya, Mbah Hasyim lalu membalas pujian dari KH Ahmad Dahlan dengan sedikit guyon.
"Ah Kyai Dahlan juga awet muda. Hanya maaf, sedikit kurus saja," terang Mbah Hasyim Asy'ari sambil tersenyum simpul.
Mendengar apa yang baru saja dilontarkan oleh Mbah Hasyim, KH Ahmad Dahlan tak lantas menampiknya, beliau justru menjawab dengan bercanda balik.