Network
PORTAL MAJALENGKA - Syekh Yasin Al Fadani dan Tuan Guru Sekumpul merupakan ulama sekaligus wali Allah yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Syekh Yasin Al Fadani dan Tuan Guru Sekumpul sama-sama memiliki sejumlah keramat wali.
Dikutip Portal Majalengka dari toutube Santri Ngopi, berikut ini adalah kisah Syekh Yasin Al Fadani saat bertamu ke kediaman Tuan Guru Sekumpul.
Pertemuan pertama Tuan Guru Sekumpul dengan Syekh Yasin Al Fadani yakni di Mekah, juga pada saat perjalanan haji kedua tahun 1980 Masehi.
Tuan Guru Sekumpul sering mengunjungi Syekh Yasin Al Fadani di kediamannya dan mengambil ijazah beberapa ilmu dari beliau yang merupakan ulama besar di Makkah saat itu.
Kedatangan Syekh Yasin Al Fadani ke Indonesia kala itu bertujuan untuk memberikan beberapa ijazah kepada murid-muridnya yang tersebar di Nusantara.
Baca Juga: KERAMAT SAKTI MBAH SHOLEH, Utusan Sunan Gunung Jati yang Berubah Jadi Ayam Jawara
Di Martapura, Syekh Yasin Al Fadani memberikan ijazah kepada beberapa guru dan santri di pondok pesantren Darussalam.
Sebelum meninggalkan Kalimantan Selatan dengan pesawat di Bandara Syamsudin Noor yang rencananya berangkat pada pukul 13.30 WITA.
Pada pukul 12.00 WITA, Syekh Yasin Al Fadani terlebih dahulu mampir ke rumah Tuan Guru Sekumpul di Keraton yang tidak jauh dari Pondok Pesantren Darussalam untuk beristirahat
Saat berada di rumah Tuan Guru Sekumpul itu sebenarnya Syekh Yasin Al Fadani sudah direncanakan oleh panitia kunjungan untuk diantar ziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di kelampaian.
"Tidak usahlah aku berziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad, sebab aku sudah bertemu dengan beliau di rumah Tuan Guru Sekunpul," kata Syekh Yasin Al Fadani.
Karena tidak jadi berziarah, pembicaraan antara Tuan Guru Sekumpul dan Syekh Yasin Al Fadani pun berlanjut sampai jam menunjukkan 13.00 WITA.
Karena jadwal keberangkatan sudah mepet, Fachrudin Akasa selaku panitia kunjungan menjadi gelisah.
Fachrudin segera mendekati Tuan Guru Sekumpul yang sedang menjamu Syekh Yasin Al Fadani. Kegelisahannya itu malah dibalas oleh Tuan Guru Sekumpul dengan perkataan.
Baca Juga: BISIKAN GAIB di Depan Ka'bah, Ayah Sunan Gunung Jati Dapatkan Isyarat dari Langit
"Aku hendak mengajari kamu untuk percaya dan jangan takut kalau beliau terlambat ke bandara," kata Tuan Guru Sekumpul.
Perkataan Tuan Guru Sekumpul itu tentu saja semakin membuat Fachrudin bingung. Ia merasakan waktu semakin cepat berputar, bagaimana ia dapat bertanggung jawab jika Syekh Yasin Al Fadani terlambat ke bandara.
Apalagi, pikir Fachrudin, di rumah Tuan Guru Sekumpul belum ada telepon yang dapat ia gunakan untuk mengkonfirmasi jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Kerisauan itu ditambah lagi perihal istri Syekh Yasin Al Fadani sendiri, yak i Ibu Aminah sedang diajak jalan-jalan oleh Ibu Siti Rohmah kakak kandung Tuan Guru Sekumpul untuk membeli beberapa souvenir di pasar Martapura belum juga datang.
Baca Juga: 3 Langkah Kilat Agar Ikan Channa Pulchra Cepat Mutasi Warna
Akhirnya Facrudin hanya bisa pasrah, walaupun dengan hati gundah. Satu setengah jam dari waktu semestinya pesawat sudah berangkat, barulah pembicaraan mereka selesai.
Syekh Yasin Al Fadani pun diantar oleh Tuan Guru Sekumpul dan ulama Martapura lainnya ke bandara Syamsudin Noor.
Rasa gundah Fachrudin akhirnya terobati setelah sampai di Bandara. Ternyata jadwal pesawat diundur sampai 17.00 WITA karena molor mendarat ke Bandara Syamsudin Noor.
Ia segera membenarkan perkataan Tuan Guru Sekumpul sebelumnya, bahwa tidak usah takut jika Syekh Yasin Al Fadani terlambat, karena terbukti yang terlambat adalah pesawatnya bukan keberangkatan mereka.
Baca Juga: Keramat Wali Allah, Hewan Peliharaan Kyai Idris Kamali, Bebas Naik Kereta Jurusan Jombang-Pare
Itulah kisah keramat Syekh Yasin Al Fadani dan Tuan Guru Sekumpul saat keduanya memprediksikan keterlambatan pesawat.***
