Network
Perkataan Tuan Guru Sekumpul itu tentu saja semakin membuat Fachrudin bingung. Ia merasakan waktu semakin cepat berputar, bagaimana ia dapat bertanggung jawab jika Syekh Yasin Al Fadani terlambat ke bandara.
Apalagi, pikir Fachrudin, di rumah Tuan Guru Sekumpul belum ada telepon yang dapat ia gunakan untuk mengkonfirmasi jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Kerisauan itu ditambah lagi perihal istri Syekh Yasin Al Fadani sendiri, yak i Ibu Aminah sedang diajak jalan-jalan oleh Ibu Siti Rohmah kakak kandung Tuan Guru Sekumpul untuk membeli beberapa souvenir di pasar Martapura belum juga datang.
Baca Juga: 3 Langkah Kilat Agar Ikan Channa Pulchra Cepat Mutasi Warna
Akhirnya Facrudin hanya bisa pasrah, walaupun dengan hati gundah. Satu setengah jam dari waktu semestinya pesawat sudah berangkat, barulah pembicaraan mereka selesai.
Syekh Yasin Al Fadani pun diantar oleh Tuan Guru Sekumpul dan ulama Martapura lainnya ke bandara Syamsudin Noor.
Rasa gundah Fachrudin akhirnya terobati setelah sampai di Bandara. Ternyata jadwal pesawat diundur sampai 17.00 WITA karena molor mendarat ke Bandara Syamsudin Noor.
Ia segera membenarkan perkataan Tuan Guru Sekumpul sebelumnya, bahwa tidak usah takut jika Syekh Yasin Al Fadani terlambat, karena terbukti yang terlambat adalah pesawatnya bukan keberangkatan mereka.
Baca Juga: Keramat Wali Allah, Hewan Peliharaan Kyai Idris Kamali, Bebas Naik Kereta Jurusan Jombang-Pare
Itulah kisah keramat Syekh Yasin Al Fadani dan Tuan Guru Sekumpul saat keduanya memprediksikan keterlambatan pesawat.***
