Hal itu nampak ketika beliau diminta untuk memimpin upacara penobatan dua orang Sultan Demak, yakni Adipati Unus menjadi Sultan Demak II pada tahun 1518 Masehi.
Kala itu, Adipati Unus menggantikan kedudukan ayahnya, Raden Patah yang telah meninggal dunia.
Lalu yang kedua, memimpin upacara penobatan Raden Trenggono menjadi Sultan Demak III menggantikan kedudukan kakaknya, Adipati Unus yang gugur di medan pertempuran melawan Portugis.
Meski saat itu di Demak ada Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga, namun upacara penobatan tersebut diserahkan kepada Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan Bikin Kyai Muntaha Mengucek-ngucek Mata: Lihat Kabah dari Lubang
Hal itu disebabkan Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pemimpin para wali yang arif, adil, dan bijaksana dalam menangani masalah politik dan juga penobatan.
Disclaimer: Artikel ini dikutip dari satu versi. Membuka kemungkinan adanya perbedaan dari sumber versi lainnya. *