Kedudukan Sunan Gunung Jati sebagai Wali Qutub di Kalangan Walisongo Diakui Kesultanan Demak

- 28 Juli 2022, 18:15 WIB
Sunan Gunung Jati merupakan walisongo yang juga wali qutub yang menobatkan dua sultan di Kesultanan Demak.
Sunan Gunung Jati merupakan walisongo yang juga wali qutub yang menobatkan dua sultan di Kesultanan Demak. /YouTube Wali Songo

 

PORTAL MAJALENGKA - Walisongo adalah sebutan untuk sembilan tokoh yang dianggap memiliki pengaruh penting dalam menyiarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Walisongo yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria.

Sementara itu, kedudukan Sunan Gunung Jati di kalangan Walisongo sebagai Wali Qutub atau pemimpin para wali juga diakui.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Sunan Gunung Jati Mendapatkan Gelar Wali Allah dan Masuk Walisongo

Di kalangan masyarakat Jawa, sebutan wali biasanya dialamatkan pada orang yang memiliki keistimewaan luar biasa dari Allah, sehingga tidak semua orang mendapat julukan tersebut.

Kata wali sendiri berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti penolong, wakil, pemimpin, atau penanggung jawab. Meski jika dilihat dari sisi usia, beliau masih tergolong lebih muda dari wali lainnya.

Selain itu, Sunan Gunung Jati tidak hanya dikenal sebagai Wali Qutub, beliau juga disebut sebagai Waliyul Amri atau seorang wali yang memegang kekuasaan politik.

Putra dari Nyai Rara Santang itu dianggap sebagai pemimpin yang Arif dan bijaksana. Dengan keluasan ilmu yang dimiliki serta pemahaman tentang ajaran Islam, menjadikan Sunan Gunung Jati begitu dihormati di kalangan Walisongo.

Baca Juga: PENYEBAB Sunan Gunung Jati Menolak Jadi Raja Mesir, Cucu Prabu Siliwangi Pilih Tinggal di Jawa

Hal itu nampak ketika beliau diminta untuk memimpin upacara penobatan dua orang Sultan Demak, yakni Adipati Unus menjadi Sultan Demak II pada tahun 1518 Masehi.

Kala itu, Adipati Unus menggantikan kedudukan ayahnya, Raden Patah yang telah meninggal dunia.

Lalu yang kedua, memimpin upacara penobatan Raden Trenggono menjadi Sultan Demak III menggantikan kedudukan kakaknya, Adipati Unus yang gugur di medan pertempuran melawan Portugis.

Meski saat itu di Demak ada Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga, namun upacara penobatan tersebut diserahkan kepada Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan Bikin Kyai Muntaha Mengucek-ngucek Mata: Lihat Kabah dari Lubang

Hal itu disebabkan Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pemimpin para wali yang arif, adil, dan bijaksana dalam menangani masalah politik dan juga penobatan.

Disclaimer: Artikel ini dikutip dari satu versi. Membuka kemungkinan adanya perbedaan dari sumber versi lainnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah