Kisah Keramat Wali: Santri Ini Bengong Jumpa Kurir Misterius Mbah Kholil Bangkalan

- 23 Juli 2022, 09:46 WIB
Kisah Keramat Wali: Santri Ini Bengong Jumpa Kurir Misterius Mbah Kholil Bangkalan
Kisah Keramat Wali: Santri Ini Bengong Jumpa Kurir Misterius Mbah Kholil Bangkalan /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGJA - Mbah Kholil Bangkalan dikenal sebagai sosok ulama sekaligus wali yang memiliki sejumlah keramat.

Keramat wali Mbah Kholil Bangkalan itu kerap kali membuat orang lain tak percaya. Bagaimana tidak, keramat wali Mbah Kholil Bangkalan dianggap tidak mampu dicerna oleh akal manusia biasa.

Selain dikenal karena keramat wali yang dimilikinya, Mbah Kholil Bangkalan juga dikenal sebagai guru dari ulama Nusantara.

Baca Juga: Keramat Para Wali: Diludahi Mbah Kholil Bangkalan saat Kecil, Kyai Abbas Banyuwangi Dirikan Pesantren Terkenal

Keramat wali Mbah Kholil Bangkalan sendiri pernah disaksikan langsung oleh santrinya.

Saat itu, santri Mbah Kholil Bangkalan menyaksikan 3 kurir pengantar beras misterius yang datang ke pesantrennya.

Pada tengah malam, sekitar jam 1 dini hari, pesantren milik Mbah Kholil Bangkalan kedatangan 3 cikar penuh muatan. Cikar sendiri merupakan angkutan tradisional yang dipakai untuk mengangkut barang-barang berat.

Baca Juga: Asal Usul Tradisi Masyarakat Jawa Warisan Sunan Ampel yang Perlu Anda Tahu

Dengan melihat bungkus karungnya, tampaknya cikar itu berisi muatan padi gabah. Sesampainya cikar di pintu gerbang pesantren Mbah Kholil Bangkalan, tiba-tiba para kurir cikar bergegas turun menemui santri yang sedang bertugas jaga malam.

Sang kurir meminta agar membantu menurunkan muatan padi yang dikirim untuk Mbah Kholil Bangkalan. Melihat permintaan yang tampak tulus dan sopan itu, segera para santri Mbah Kholil Bangkalan menuju di mana cikar berada.

Karung demi karung diturunkan dengan sigapnya. Sementara santri menurunkan muatan, sang kurir hanya duduk diam sambil sesekali melihat rumah Mbah Kholil Bangkalan.

Baca Juga: Kanal Komunikasi Aduan Warga Semarang, Wali Kota Hendrar Prihadi: Jika Terbukti Pejabat Melanggar, Copot!

Tak ada tanda-tanda untuk menaruh kecurigaan di benak para santri Mbah Kholil Bangkalan itu.

Setelah muatan itu diturunkan semuanya, tiba-tiba ketiga kurir beserta cikarnya hilang lenyap begitu saja. Hanya karung berisi padi gabah yang nampak di hadapannya.

Melihat kejadian itu, para santri Mbah Kholil Bangkalan terpana. Mereka antara percaya dan tidak silih berganti. Mereka pun diwarnai rasa takut.

Baca Juga: Tanggapi Asumsi Semarang Kalah Saing dengan Solo, Wali Kota Hendrar Prihadi: Saat Ini Sudah Lebih Baik

Akhirnya beberapa santri saja yang yang berani menunggu sampai pagi. Sementara yang lain diam-diam pergi masuk ke kamarnya.

Keesokan harinya, berita datangnya cikar yang memuat gabah padi serta lenyapnya kurir dan cikarnya menjadi pembicaraan menarik. Para santri tak ada yang memastikan siapa sebenarnya kurir misterius itu.

Usai sholat Subuh berjamaah, wakil santri menghadap ke Mbah Kholil Bangkalan dan melaporkan peristiwa semalam.

Baca Juga: KERAMAT HABIB MUNZIR, Hadapi Preman Paling Sadis di Tanjung Priok tanpa Kekerasan

"Kyai, tadi malam ada kiriman padi gabah," ucap santri Mbah Kholil Bangkalan dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.

"Dari siapa?" tanya Mbah Kholil Bangkalan datar seakan menyelidik.

"Anu Kiai," jawab wakil santri dengan gugup tak melanjutkan kata-katanya.

Baca Juga: Beasiswa S1 PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon Masih Dibuka, Berikut Waktu dan Syarat Pendaftarannya

"Mereka adalah saudara kita dari jenis makhluk lain, sama seperti kita hamba Allah. Mereka adalah jin-jin Islam," kata Mbah Kholil Bangkalan.

Setelah diberitahukan oleh Mbah Kholil Bangkalan, maka jelaslah misteri semalam bahwa ketika kurir cikar yang membawa padi gabah adalah makhluk jin Islam yang berhikmat kepada Mbah Kholil Bangkalan.

Itulah keramat wali Mbah Kholil Bangkalan yang mampu menjadikan jin Islam sebagai kurir beras untuk pesantrennya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Youtube A'az Ibad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah