Dikisahkan, bahwa saat itu shaf penuh berdesak-desakan. Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf mengisyaratkan kepada Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang beliau.
Melihat shaf pertama yang begitu penuh dan sangat berdesak-desakan itu, Habib Najib bin Thoha berkata.
Baca Juga: SOSOK WALI SAKTI di Balik Kesuksesan Bung Karno Sang Presiden Republik Indonesia
“Shaf pertama telah penuh, Habib.” ucap Habib Thoha.
Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qadir menjawab dengan penuh kewibawaan,
“Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku!” ucap Habib Abdul Qadir.
Jawaban itu menjadikan Habib Najib bin Thoha spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu.
“Allahu Akbar.” Takbiratul ihrom di ucapkan Habib Abdul Qodir Assegaf.
Shalat Jum'at mulai didirikan. Habib Abdul Qadir membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis.
Di rakaat kedua pada sujud terakhir, beliau tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid.