STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini

- 21 Juli 2022, 06:30 WIB
STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini
STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Kisah seorang santri bernama Ali mencoba peruntungan untuk melamar putri Mbah Kholil Bangkalan.

Begitu ada kesempatan, Mbah Kholil ternyata memberi syarat yang cukup sulit bagi kandidat calon menantunya.

Mengingat putri Mbah Kholil Bangkalan, Ning Zubaidah, memiliki paras cantik yang luar biasa menawan.

Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur

Tak heran jika banyak dari santri-santri Mbah Kholil mengincar Ning Zubaidah untuk dijadikan sebagai istri. Namun, satu persatu santri gugur karena standar Mbah Kholil dalam mencari menantu begitu tinggi.

Meski begitu, Ali tidak masalah dengan itu semua. Ia tak peduli dengan rumor yang beredar di kalangan santri lain.

Ali sebenarnya menyadari bahwa dirinya bukanlah santri yang alim, apalagi berprestasi. Ia justru dikenal sebagai santri yang nakal.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

Meski menginginkan Ning Zubaidah, Ali tetap merasa khawatir jika dirinya akan ditolak. Untuk itulah, Ali menyusun rencana agar niatnya tidak terendus oleh Mbah Kholil Bangkalan. Ia memulai strateginya dengan menawarkan diri sebagai santri abdi dalem.

Tujuannya tentu saja agar Ali bisa melihat kecantikan Ning Zubaidah dari dekat. Maklum saja, selama ini kecantikan Ning Zubaidah tak pernah terlihat jelas dihadapannya.

Sejak awal, Mbah Kholil Bangkalan tidak pernah melihat sesuatu yang aneh dari Ali, beliau mempersilahkan pria itu untuk ikut serta menjadi salah satu abdi dalem.

Baca Juga: Asal Usul Kenapa Hanya Keluarga Kesultanan Kesepuhan yang Dimakamkan di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati

Dengan menjadi abdi dalem, Ali bisa memasuki kediaman Mbah Kholil Bangkalan dengan bebas. Di saat itu lah, ia berhasil melihat secara langsung kecantikan Ning Zubaidah.

Begitu melihat secara langsung Ning Zubaidah, Ali merasa yakin. Namun masalahnya, Mbah Kholil tidak mudah dikelabui begitu saja. Beliau sudah menjadi pengasuh selama puluhan tahun dan berpengalaman mengurusi para santri.

Hingga pada suatu ketika, Mbah Kholil merasa ada yang aneh dari gerak-gerik Ali yang selalu memilih pekerjaan di dalam rumah. Sedangkan untuk urusan di luar rumah, Ali selalu menyerahkannya pada orang lain.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Sebut Habib Rizieq Shihab Seorang Wali Allah, Bukti Ini Disampaikannya

Melihat gelagat aneh itu, Mbah Kholil kemudian memanggil Ali secara khusus untuk menemuinya.

Setelah berhadapan dengan Ali, Mbah Kholil lalu memperhatikan abdi dalemnya itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kamu selama ini betah jadi santri dalem?" Kata Mbah Kholil Bangkalan membuka pembicaraan.

"Alhamdulillah betah pak kyai," jawab Ali singkat.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Kalahkan Jawara Sakti, Sunan Giri Mengubah Angsa Jadi Naga

Bukan tanpa alasan Mbah Kholil memanggil Ali untuk menghadapnya. sebelumnya, beliau sudah mendengar dari santri lain jika Ali menawarkan diri sebagai abdi dalem karena mengincar Ning Zubaidah.

Kemudian Mbah Kholil memastikan hal tersebut pada Ali dengan bertanya langsung pada yang bersangkutan.

Mendengar hal tersebut, jantung Ali seolah berhenti seketika sebab merasa begitu terkejut.

Karena tak berani berbohong, Ali tak mengucapkan apapun, ia hanya menganggukkan kepalanya secara perlahan. Pria itu merasa takut lantaran niatnya diketahui Mbah Kholil.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keramat yang Dimiliki Gus Baha, Hingga Berikan Julukan yang Luar Biasa

Mbah Kholil Bangkalan yang mengetahui ketakutan Ali itu pun, langsung menggodanya dengan candaan.

"Kamu itu gimana, melamar saja belum kok sudah takut ditolak. Kalau kamu ada niat untuk melamar anak gadisku, aku ada syarat," ucap Mbah Kholil sambil tertawa.

Mendengar apa yang dilontarkan kyai-nya, wajah Ali langsung cerah seakan ada sinar lampu yang meneranginya tepat di atas kepala, saking bahagianya.

"Apa syaratnya kyai?" Tanya Ali penasaran.

Baca Juga: KERAMAT WALI! Meski Sudah Wafat, KH Hasyim Asy’ari Menjadi Tempat Konsultasi Gus Dur Dalam Mengambil Keputusan

"Kamu sholat 5 waktu berjamaah di masjid, di barisan shaf pertama dan tidak boleh putus selama 40 hari berturut-turut," ucap Mbah Kholil memberi syarat.

Dalam benak Ali, gampang sekali rasanya hanya menjalankan syarat yang diajukan tersebut. Apalagi hanya 40 hari, begitu pikirnya.

"Baik kyai, Insya Allah saya akan menjalankannya," jawab Ali penuh keyakinan.

Di hari pertama menjalankan syarat tersebut, pikiran Ali hanya bertujuan untuk memenuhi syarat dari Mbah Kholil, bukan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: KETIKA GUS DUR Dicaci dan Dimaki, Kiai Zainal Saksikan Langsung Keramat Cucu Mbah Hasyim Asy’ari Ini

Memasuki hari ketiga, Ali mulai merasa berat sebab ia tidak bisa pulang atau pergi meninggalkan pesantren lantaran khawatir jika sang kyai tidak melihatnya melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Masuk di minggu keempat, tubuh Ali terasa ringan untuk melangkah ke masjid guna melangsungkan sholat berjamaah di shaf pertama.

Di hari ke 28 tersebut, pikiran tentang Ning Zubaidah tak begitu menggebu-gebu seperti di awal, namun beberapa kali sering terlintas.

Masuk ke hari 30, Ali merasa harus cepat-cepat ke masjid begitu adzan berkumandang, kali ini pikiran soal Ning Zubaidah hanya samar-samar.

Baca Juga: MENGGETARKAN, Habib Rizieq Shihab Cerita Wali Allah Sosok Sang Kekasih yang Dirindukan Nabi Muhammad SAW

Akhirnya memasuki hari ke 40, Mbah Kholil sudah bersiap menanti kehadiran Ali datang menemuinya. Akan tetapi sampai tengah malam, Ali tak juga datang.

Bahkan sampai keesokan harinya Ali tak menemui Mbah Kholil. Hingga memasuki bulan kedua, Ali tak kunjung menemui sang kyai.

Karena Ali tak kunjung menemuinya, Mbah Kholil Bangkalan lalu datang mengunjungi Ali untuk memastikan janjinya.

"Ali, kamu kan sudah 40 hari lebih menjalankan syarat dariku kenapa tak juga menemuiku? Kamu lupa ya dengan janjiku?" Ujar Mbah Kholil.

Baca Juga: GUS DUR dan Konsultan Wali Allah Kunci Sukses Saat Menjadi Ketua Umum PBNU dan Presiden

"Aduh pak kyai, saya sekarang baru menyadari ternyata saya segoblok itu dulu, untuk sholat lima waktu berjamaah di masjid saja, saya harus iming-imingi seperti ini," terang Ali menjelaskan.

"Jadi kamu tak jadi melamar anak gadisku?" Tanya Mbah Kholil Bangkalan memastikan.

"Sepertinya saya cabut dulu keinginan itu pak kyai, saya merasa tak pantas," jawab Ali.

Baca Juga: KH Fuad Hasyim Bekali Santrinya Ilmu Kebal Senjata Lawan Teror Ninja, Keramat Sakti Cucu Sunan Gunung Jati

Mendengar jawaban santrinya tersebut, Mbah Kholil hanya tersenyum ringan. Sebab, beliau hanya menguji Ali dengan memberi syarat tersebut, bukan bener-benar menerimanya sebagai menantu.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Lentera Hidup


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah