KUTUKAN KARTIKEA SINGHA, Benarkah Bung Karno dan Gus Dur Lengser Terkena Kutukan Ini?

- 17 Juli 2022, 21:15 WIB
Gus Dur dipercaya beberapa orang terkena kutukan Kartikea Singha.
Gus Dur dipercaya beberapa orang terkena kutukan Kartikea Singha. /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Presiden Soekarno atau Bung Karno lengser dari kursi kepresidenan setelah berkunjung ke Kediri.

Begitupun KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lengser tidak lama setelah membuka Muktamar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Benarkah kedua presiden Republik Indonesia ini setelah berkunjung ke Kediri lengser karena kutukan Kartikea Singha. Siapa sebenarnya Kartikea Singha.

Berikut kutukan Kartikea Singha yang dilansir Portal Majalengka dari kanal You Tube Nasihat Kakek.

Baca Juga: KERAMAT BUNG KARNO, Membuat Raja Arab Saudi Takjub dan Melongo

Kartikea Singha adalah suami Ratu Shima yang juga penguasa kerajaan Kalingga (pra Mataram Hindu abad ke-6) di Keling Kepung Kabupaten Kediri.

“Bila ada pemimpin negara yang masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh (Lengser),” ujar Kartikea Singha.

Kartikea Singha juga penguasa salah satu kepala negara tersohor di zamannya, dan menyusun sebuah kitab pidana pertama di Nusantara bernama Kalingga Dharmasastra dengan 119 pasal.

Melihat prestasinya, wajar kalau banyak orang yang percaya kutukan itu. Kutukan itu diyakini betul masyarakat Jawa, Presiden Soekarno lengser setelah berkunjung ke Kediri. Begitu juga Gus Dur lengser tidak lama setelah membuka Muktamar di Pondok Pesantren Lirboyo.

Baca Juga: KETIKA GUS DUR Diramal akan Menjadi Presiden RI Keempat oleh Wali Majdub Habib Ja'far Al Kaff

Gus Ipul deklarasi Tim sukses di Kediri dan Gus Ipul tersungkur, konon Gus Romy setelah dari Kediri meskipun belum sempat pulang ke Jakarta sudah ditangkap KPK.

Fakta lain mengatakan Presiden Soeharto selama 32 tahun tidak pernah berani menginjakkan kaki di Kediri, walau hanya sebatas melewati.

Ada pantangan lain dalam mitos masyarakat Jawa, yaitu masuk ke kota Bojonegoro (kotanya Angling Dharma) dan kalau perang jangan mengawali menyeberang sungai Bengawan solo.

Barang siapa yang menyeberang lebih dulu pasti bakal kalah, kisah ini terbukti dalam kisah peperangan hebat di Bengawan Solo.

Perang tersebut menewaskan santri Sunan Kudus yaitu Arya Penangsang alias Aryo Jipang. Arya Penangsang tewas bersama kudanya si Garak Rimang, setelah dikeroyok Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Mas Karebet atau Jaka Tingkir.

Baca Juga: KERAMAT GUS BAHA, Berkali-kali Jadi Imam Jin dalam Sholat

Dalam cerita buku Babad Tanah Jawi yang disusun oleh WL Olthof di Leiden, Belanda pada tahun 1941 untuk membunuh Arya Penangsang yang pemberani itu memang sulit karena kesaktiannya tiada tanding.

Namun akhirnya Arya Penangsang mati dicacah pedang dan tombak setelah dia melanggar kutukan, yakni menyerang lebih dulu dengan menyeberang Bengawan Solo.

Sunan Kudus adalah penasehat spiritual Raja dan keluarga istana, pasca meninggalnya Kanjeng Sunan Kalijaga.

Di kalangan santri peristiwa kekalahan Aryo Penangsang, karena melanggar titah sang guru, Sunan Kudus pada kedua santrinya yang sedang bertikai yaitu Joko Tingkir dan Aryo Penangsang.

Baca Juga: KISAH PRABU SILIWANGI, Jalankan Amanah Leluhur dan Inilah Pesan Raja-Raja Padjajaran

“Jangan mengawali peperangan Raden, barangsiapa yang mengawali nyebrang Bengawan Solo dialah yang kalah,” ujar Sunan Kudus.

Benar atau tidaknya hal tersebut diatas hanya Allah lah yang tahu akan kebenarannya. Wallahu 'alam bishowab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Nasihat Kakek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah