Kisah Wali Sufi, Sunan Kalijaga Dapat Perintah Gurunya Gunung Jati Untuk Berguru Kepada Nabi Khidir (2)

- 17 Juli 2022, 08:45 WIB
Kisah Wali Sufi, Sunan Kalijaga Dapat Perintah Gurunya Gunung Jati Untuk Berguru Kepada Nabi Khidir (2)
Kisah Wali Sufi, Sunan Kalijaga Dapat Perintah Gurunya Gunung Jati Untuk Berguru Kepada Nabi Khidir (2) /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

Lagi-lagi Syekh Malaya menjawab bahwa ia tidak berani memilih, kecuali atas petunjuknya.

Nabi Khidir berkata bahwa semua cahaya itu adalah tunggal ‘satu’ dan semuanya berada di dalam jiwa manusia. Warna merah berarti ‘nafsu amarah’.

Baca Juga: Keramat Sunan Bonang: Berwujud Banyak Saat Dihadang Perampok

Hal itu menunjukkan jalan yang tidak baik dan brangasan ‘mudah naik pitam’. Warna hitam berarti nafsu yang melingkari dan menyelimuti nafsu marah. Warna kuning mengajarkan pikir yang baik.

Warna putih berarti ‘suci, bersih, perwira, dan selamat’. Artinya bahwa jiwa kita itu dikelilingi oleh tiga nafsu (merah, hitam, dan kuning).

Jika tidak kuat, jiwa kita bisa terkena godaan iblis dan hanyut oleh kesesatan. Akan tetapi, jika jiwa kita kuat, kesesatan itu akan kalah oleh nafsu putih.

Baca Juga: Momen Ridwan Kamil dan Zara Menggambar Keindahan Masjid Nabawi: Merekam dengan Cara Manual

Ketiga itu ialah lawamah, amarah, dan supiyah. Kesemuanya itu dijaga oleh mutmainah seperti kutipan berikut.

Dalam Serat Suluk Walisana (SSW), Nabi Khidir berkata “Semua cahaya itu satu, keempatnya ada padamu, ya sa- ling menarik, nafsu amarah beraksi, yang berupa cahaya merah, menunjukkan nafsu tidak baik, menyebabkan mudah tergiur dan pemarah menutupi kesadaran, dalam sifat yang waspada, sedangkan yang warna hitam, kerjanya menyelimuti nafsu marah, yang menjadi-jadi, penghalang niat yang baik, sejatinya membuat perilaku rusak yang putih itu nyata, hanya kesucian dan bukan lainnya, perwira dalam kedamaian, itu yang bisa menerima, pertanda yang di- kelilingi, sebenarnya warna itu, menerima anugerah, sampai selamat dan lestari, tetapi dikelilingi tiga nafsu.

Jika sifat sabar tidak kuat, bisa dikalahkan oleh iblis, hanyut oleh rasa penasaran, jika nafsu sabar kuat tidak akan kalah, akan hanyut oleh nafsu putih, ketiganya akan menyatu, yaitu aluamah ‘nafsu terhadap harta’ dan amarah, nafsu marah’, supiyah ‘nafsu seks’ dikuasai oleh batin, mut- mainah ‘nafsu baik’ menjadi raja utama.”

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah