Syekh Ini Telan Iblis, Hingga Malaikat Turun Membantunya

- 17 Juli 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi Wali
Ilustrasi Wali /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Muhammad bin Humair merupakan seorang yang wara'. Ia juga selalu berpuasa, menegakkan sholat, dan tekun melakukan sholat malam.

Atas ketaatannya dalam beribadah itu, Syekh Muhammad bin Humair juga diberikan keramat oleh Allah.

Keramat Syekh Muhammad bin Humair itu seperti yang dikisahkan pada kitab Irsyadul Ibad karya Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al Malibari.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Memaksa Sang Raja Meniup Pantatnya

Dalam kitab itu, Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al Malibari menceritakan, dahulu kala ada iblis menyamar menjadi seekor ular untuk membujuk Syekh Muhammad bin Humair agar menolongnya.

Tetapi setelah ditolong, iblis yang berwujud ular tersebut malah akan membunuhnya. Lantas Syekh Muhammad bin Humair pun berdoa kepada Allah dan akhirnya pertolongan Allah pun datang.

Dikisahkan, suatu hari ketika Syekh Muhammad bin Humair sedang pergi berburu di hutan, ia bertemu dengan seekor ular. Ular itu ingin meminta bantuan kepada Syekh Muhammad bin Humair untuk menyelesaikan masalahnya.

"Wahai Muhammad bin Humair, selamatkanlah aku, niscaya engkau akan diselamatkan juga oleh Allah," kata ular itu.

Baca Juga: Kongres Anak Majalengka ke-2 Berjuang menegakkan Gak Partisipasi Anak

"Dari siapa?," tanya Syekh Muhammad bin Humair.

"Musuhku!," jawab ular itu.

"Lalu di mana musuhmu?," ada di belakangku.

"Dari golongan umat siapakah engkau wahai ular?," ujar Syekh Muhammad bin Humair.

Baca Juga: KERAMAT ULAMA GUS BAHA yang Menggemparkan Ulama Dunia

"Dari golongan umat Muhammad," jawab si ular.

Lalu Syekh Muhammad bin Humair segera membuka sorbannya kemudian menyuruh si ular agar segera secepatnya bersembunyi di dalam sorbannya.

Akan tetapu, ular itu menolak dan membantah Syekh Muhammad bin Humair.

"Tetap saja wahai Syekh, musuhku akan tetap melihatku dan memangsaku," kata ular itu.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Ide Gila Abu Nawas Memaksa Raja Rela Menjadi Pengemis

"Lalu apakah yang bisa aku perbuat untukmu?," ucap Syekh Muhammad bin Humair.

"Jika engkau memang ingin benar-benar membantuku, maka bukalah mulutmu dan izinkan aku masuk untuk bersembunyi di dalamnya," ucap ular itu.

"Tidak! aku khawatir engkau membunuhku," jawab Syekh Muhammad bin Humair.

"Demi Allah aku tidak akan membunuhmu," tegas ular itu.

Baca Juga: Tiba-Tiba Muncul di Depan Pintu, Mbah Hamid Pasuruan Dengar Ucapan Temannya Walaupun Jarak Jauh

Setelah percaya kepada ular itu, akhirnya Syekh Muhammad bin Humair membuka mulutnya dan mengizinkan si ular untuk masuk ke dalamnya.

Setelah beberapa saat, datanglah seorang pemuda kepada Syekh Muhammad bin Humar mempertanyakan di manakah musuhnya yakni si ular.

"Wahai Syekh, apakah engkau melihat seekor ular melintas dari jalan ini?," tanya seseorang itu.

"Tidak!," jawab Syekh Muhammad bin Humair.

Baca Juga: KABAR BURUK, Istri Striker Persib Bandung Ciro Alves, Maria Eduarda Mondadori Nyaris Celaka

Kemudian pemuda itu pergi meninggalkannya. Lalu Syekh Muhammad bin Humair segera beristighfar perihal ucapan tidak yang ia katakan.

Setelah itu, Syekh Muhammad bin Humair mengeluarkan kepala si ular dan berkata.

"Musuhmu sudah pergi, sekarang tidak ada siapapun lagi di sini. Jika engkau ingin keluar, maka keluarlah sekarang," katanya.

Akan tetapi, si ular malah membantah perintah Syekh Muhammad bin Humair itu.

Baca Juga: Film Ivanna Kapan Tayang? Ini Info Lengkap dan Sinopsisnya

"Wahai syekh, sekarang aku beri engkau satu dari dua pilihan. Hatimu akan ku rusak, atau hatimu akan ku lubangi?," tanya ular.

"Maha suci Allah, di manakah janjimu hai ular? Kemanakah sumpahmu? sehingga engkau begitu cepat melupakannya," ucap Syekh Muhammad bin Humair.

"Aku adalah iblis! aku tidak lupa akan permusuhan antara aku dan nenek moyangmu Adam. Disaat aku mampu membuat ia terusir dari surga, lalu bagaimana mungkin aku akan kembali menolong keturunannya?," kata ular.

"Lalu engkau akan membunuhku?," tanya Syekh Muhammad bin Humair.

Baca Juga: TITISAN SAKTI Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi, Berikut Tanda-tandanya

"Ya! Aku akan membunuhmu," kata ular.

"Tunggulah sampai aku beranjak pergi dari lereng pegunungan ini," kata Syekh Muhammad bin Humair.

"Baiklah," jawab si ular meremehkan.

Namun setelah sampai di lereng pegunungan, Syekh Muhammad bin Humair langsung mengangkat kedua tangannya dan berdoa memohon pertolongan kepada Allah.

Baca Juga: Pesantren Babakan Ciwaringin Hendak Digusur Tol Cipali, Para Kyai Siapkan Pasukan Kuda Putih Gaib

Selang beberapa saat setelah berdoa memohon pertolongan kepada Allah, maka datanglah seorang pemuda yang akan menolongnya.

Pemuda itu sangat wangi aromanya dan mengaturkan salam kepada Syekh Muhammad bin Humair.

"Apa yang membuat raut wajahmu berubah wahai Syekh Muhammad bin Humair?," kata pemuda itu.

"Musuhku telah mendzolimi ku," tutur Syekh Muhammad bin Humair.

Baca Juga: Kisah Para Wali, Mbah Kholil Bangkalan Biarkan Makanannya Dimakan oleh Ayam Sang Guru, Ini Alasannya

"Lalu di manakah musuhmu?," ujar pemuda.

"Di dalam perutku," jawab Syekh Muhammad bin Humair.

"Bukalah mulutmu," pinta pemuda itu.

Kemudian Syekh Muhammad bin Humair membuka mulutnya. Lalu pemuda itu memasukkan sesuatu seperti biji buah zaitun yang masih hijau ke dalam mulut Syekh Muhammad bin Humair.

Baca Juga: Pengemis yang Datang di Kediaman Mbah Kholil Bangkalan dan  Membawa Anjing Ternyata Seorang Nabi

"Kunyah dan telanlah!," perintah pemuda itu.

Syekh Muhammad bin Humair pub akhirnya mengunyah dan menelannya. Hingga sampai perut Syekh Muhammad bin Humair terasa sakit dan mual. Ular itu pun akhirnya keluar dari perut Syekh Muhammad bin Humair.

"Siapakah gerangan engkau wahai orang yang telah Allah beri pertolongan kepadaku?," tanya Syekh Muhammad bin Humair.

"Apakah engkau benar-benar tidak tahu siapa aku?," tanya pemuda itu.

Baca Juga: KETIKA GUS DUR Diramal akan Menjadi Presiden RI Keempat oleh Wali Majdub Habib Ja'far Al Kaff

"Tidak!," awab Syekh Muhammad bin Humair.

"Wahai Muhammad bin Humair, ketahuilah disaat engkau sedang menderita akibat ular itu lalu engkau membaca doa dan permohonan dengan kalimat-kalimat doamu yang membuat para malaikat menghadap kepada Allah," ucap pemuda itu.

"Aku yang paling terkenal di penjuru penduduk langit keempat yang diperintahkan Allah untuk pergi ke surga dan mengambil daun hijau untuk segera menolong engkau wahai Muhammad bin Humair," lanjut pemuda.

Baca Juga: 7 Amalan yang Dapat Dijadikan sebagai Penangkal Santet Berdasarkan Pengakuan Mantan Dukun

Sebelum pemuda itu pergi, ia berpesan kepada Syekh Muhammad bin Humair, jika iblis berbuat kebaikan, iblis tetaplah menjadi pembuat keburukan. Bahkan jika perbuatannya hilang darinya, iblis tetap tidak ditempatkan di sisi Allah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Karomah Al Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah