"Baginda sedang rindu kayaknya," sambut istrinya sembari mengungkapkan senyum di bibirnya.
Benar saja, prajurit tersebut diperintahkan Baginda Raja untuk menjemput Abu Nawas. Singkat cerita, Abu Nawas buru-buru mempersiapkan diri untuk bertemu Baginda Raja.
"Abu Nawas, kemana saja kamu? Saat ini aku benar-benar butuh bantuanmu," kata Baginda Raja.
Selanjutnya raja mulai bercerita bahwa dia telah mendapat laporan di wilayahnya ada seorang saudagar kaya raya yang menolak membayar zakat yang bernama Kabul.
"Mengapa Baginda tidak memanggil saja dia ke istana? lalu masukkan saja ke penjara," ujar Abu Nawas setelah sejenak berpikir.
Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin
"Sebenarnya bisa saja aku berbuat demikian, namun apa tidak ada acara lainnya yang lebih baik dan halus? Soalnya sangat disayangkan kalau aku menghukum," kata Raja seakan menyembunyikan sesuatu.
"Bagaimanapun juga, dia dulu adalah orang yang paling rajin membayar zakat. Tapi entah kenapa semakin dia kaya raya, malah makin malas membayar zakat," lanjut Raja.
Secara pribadi, Abu Nawas lebih senang jika Kabul dihukum penjara. dengan begitu semua permasalahan menjadi beres.
Keinginan Abu Nawas itu bukan tanpa sebab, dia tahu dan semua orang juga sudah tahu bahwa Kabul sangat kikir dan bakhil.