Baca Juga: Susul Jojo dan Tommy, Ginting Melaju ke 16 Besar Singapore Open 2022
Kyai Maruf segera menyahuti candaan teman keribnya itu.
“Yo iki kang, bedane antarane menungso karo wedus, lek menungso ya ngerokok lek wedus yo ora ngrokok (Ya ini mas bedanya manusia dan kambing, kalau manusia ya merokok kalau kambing ya tidak merokok)."
“Maksudnya kalau punya jenggot tapi merokok itu manusia, kalau punya jenggot tidak merokok itu kambing.”
Baca Juga: Rinov-Pitha Lewati Rintangan Pertama Singapore Open 2022, Tantang Unggulan Tujuh di 16 Besar
Sementara Kyai Abu Bakar hanya diam saja melihat kedua sahabatnya ini bercanda, sambil meneruskan bacaan sholawat yang menjadi kebiasaannya.
Di lain kesempatan, Kyai Abdul Karim pernah bercanda, “Wong nok kadung nyekik udud, sok nang kuburan ora nemu udud, bakale ngemut dzakare dewe.”
(Orang yang sudah kecanduan rokok, saat di kuburan nanti tidak menemukan rokok yang bisa dihisap, maka dia akan menghisap kemaluannya sendiri).
Baca Juga: Kisah Nabi Khidir Meminta Segelas Air Minum ke Tuan Guru Sekumpul, Sang Wali Qutub dari Kalimantan
Namun uniknya, kedua menantu KH Abdul Karim, yaitu KH Marzuki Dahlan dan KH Machrus Ali justru mengikuti jejak KH Maruf Kedunglo menjadi NU GR (Garis Rokok) alias ahli hisap.