ASAL-USUL Sunan Kalijaga dan Satu-satunya Wali Bergaya Kejawen

- 8 Juli 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Sunan Kalijaga Wali Songo dengan pedoman hidup bahasa Jawa.
Ilustrasi Sunan Kalijaga Wali Songo dengan pedoman hidup bahasa Jawa. /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

PORTAL MAJALENGKA- Asal-usul keturunan Raden Said juga masih diperdebatkan. Paling tidak, ada tiga pendapat mengenai asal-usul keturunannya.

Pertama, pendapat yang menyatakan Raden Said (Sunan Kalijaga) berasal dari keturunan Arab dan memiliki silsilah hingga ke Nabi Muhammad SAW bahkan ke kakeknya Abdul Mutallib.

Pendapat ini didukung oleh J. Prof. J. Drewes, Mr. C.L.N. Van den Berg, dan Prof. Tujimah.
Drewes yang menyebutkan bahwa Sunan Kalijaga berasal dari Hadramaut, Arab Selatan (Yaman).

Baca Juga: SUNAN BONANG MURKA, Kejar Seorang Pendekar yang Telah Penggal Santrinya hingga ke Perut Bumi

Sedangkan Van Den Berg menyatakan bahwa Raden Said berasal dari Arab asli. Kedua, pendapat yang mengaitkan asal-usul Raden Said dengan negeri China sebagai Tanah leluhurnya.

Dikatakan bahwa Raden Said berasal dari keturunan seorang China bernama Oi Tik Too (Walatikta), sebagai ayah Raden Said, yang kemudian disebut Oi Sam Ik.

Pendapat ketiga menyatakan bahwa Raden Said barasal dari keturunan Jawa asli. Pendapat ini konon bersumber dari keturunan Sunan Kalijaga sendiri yang mengaitkan nenek-moyang Raden Said dengan Raden Wijaya, Raja pertama dari Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Sambil Menunjuk Gus Dur: Ya Allah, Dosa Apa Hamba Sampai Engkau Membuka Rahasiaku!

Dari ketiga pendapat di atas, tampaknya pendapat yang pertama lebih dapat dipegangi daripada dua pendapat lainnya.

Hal ini berdasarkan beberapa alasan berikut. Pertama, para wali pada umumnya atau bahkan kesemuanya berasal dari wilayah Timur Tengah dan Persia, yang menyebar-luaskan agama Islam di Pulau Jawa dan Nusantara.

Kedua, hubungan asal-usul dari Timur Tengah dan Persia ini lebih dikuatkan lagi dengan sistem kekerabatan di antara Walisanga melalui jalur pernikahan di lingkungan mereka dan keluarganya.

Baca Juga: SI PITUNG dan 3 FAKTA SANGAR Jawara Betawi, Mirip Sunan Kalijaga yang Hidup Pada Masa Sunan Gunung Jati

Ketiga, nama Said atau Sahid sebagai nama asli Sunan Kalijaga, dan nama-nama walisongo yang lainnya, berasal dari bahasa Arab juga menunjukkan asal-usulnya dari Timur Tengah, meskipun setelah di Jawa namanya sering dikaitken dengan lokalitasnya.

Namun, Sunan Kalijaga menjadi satu-satunya Wali yang memiliki penampilan mirip dengan masyarakat lokal bahkan ia disebut sebagai Kejawen oleh sebagian masyarakat.

Begitu cintanya kepada kearifan lokal, ia mendakwahkan Islam melalui budaya, seni dan adat istiadat yang ada di desa.

Baca Juga: SOSOK SYEKH MAULANA MAGRIBI, Wali Keramat Asal Pandeglang Banten, Makamnya Keluarkan Sinar yang Terang

Jika dihitung berdasarkan eksistensi kerajaan-kerajaan abad pertengahan di Pulau Jawa, masa hidup Sunan Kalijaga mengalami empat masa kerajaan di Pulau Jawa; akhir Kerajaan Majapahit, Kerajaan Islam Demak, Kerajaan Islam Pajang, dan (awal) Kerajaan Mataram Islam.

Masa hidupnya yang panjang  tersebut dapat dibagi dalam beberapa tahapan masa berikut;  masa kecil dan masa remaja, masa dewasa (mencari ilmu), masa menyiarkan agama Islam dan berdakwah, dan masa  akhir hayatnya.

Masa kecil Raden Said (Sahid) tidak banyak diceritakan, kecuali ia hidup bersama keluarganya di Tuban, Jawa Timur.

Baca Juga: Karomah Wali Mbah Kholil Bangkalan Paling Lucu: Santrinya Salah Baca Doa Namun Tetap Manjur

Sejak kecil, Raden Said telah dididik agama Islam, belajar alQur’an dan menjalankan kewajiban agama Islam, seperti shalat  dan puasa.

Meskipun pada waktu itu Kerajaan Majapahit  masih tetap eksis menjelang keruntuhannya, namun agama Islam sudah mulai berkembang di wilayah Tuban.

Islamisasi Walisongo telah mulai berjalan dan Kerajaan Majapahit cukup toleran terhadap agama Islam.

Baca Juga: Rinov-Pitha Satu-satunya Wakil Ganda Campuran Indonesia di Perempat Final Malaysia Masters 2022

Selain belajar di Tuban, dalam sumber lain disebutkan bahwa Raden Said juga sempat belajar  di Pesantren Ampel Denta, Surabaya, milik Sunan Ampel.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah