Pada zaman dahulu di tanah Jawa ini ada satu aliran atau kepercayaan yang dinamakan aliran Bhairawa Tantra.
Orang yang mengikuti aliran Bhairawa ini dianggap sempurna ketika sudah bisa melakukan Mukso, ritual yang dilakukan orang zaman dulu untuk menghilangkan raga dan juga sukmanya.
Mukso ini dilakukan dengan cara upowoso. Ritual upowoso sendiri adalah satu tirakat yang dilakukan dengan cara meninggalkan makan minum.
Bukan hanya makan minum saja tetapi upowoso juga harus meninggalkan hubungan suami istri sampai jasad orang yang melakukan upowoso menghilang.
Pada zaman dahulu kala banyak diantaranya orang yang gagal dalam melakukan Mukso. Kegagalan dalam melakukan Mukso akan berakibat tubuh orang yang melakukan upowoso akan menjadi kecil dan terus mengecil.
Ketika gagal dalam upowoso atau Mukso maka orang tersebut akan menjadi Jenglot atau dikenal juga dengan nama Betara Karang.
“Pas melakukan puasa, orang tersebut akan mengecil, inget istrinya lalu macet, sehingga mau berubah besar kembali tidak bisa. Menghilang juga tidak bisa makanya jadi jenglot atau Betara Karang,” ucap Gus Muwafiq.
Karena dianggap terlalu berat pada masa itu, akhirnya aliran Bhairawa mulai banyak yang meninggalkan aliran ini.