Kisah Wali Menyamar Jadi Pemain Sepak Bola, Tiba-tiba Tampak di Antara Langit dan Bumi

- 4 Juli 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi Wali.  Kisah Wali Menyamar Jadi Pemain Sepak Bola, Tiba-tiba Tampak di Antara Langit dan Bumi
Ilustrasi Wali. Kisah Wali Menyamar Jadi Pemain Sepak Bola, Tiba-tiba Tampak di Antara Langit dan Bumi /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah seroang Wali Allah bermain sepak bola di pantai dengan mengenakan celana pendek selutut.

Wali kelas berat atau maqom nya tinggi tersebut dikisahkan bertemu dengan wali yang membatin akan kelakukannya.

Namun, tiba-tiba Wali yang menyamar menjadi pemain sepak bola itu menampakan diri di antara langit dan bumi. 

Baca Juga: Kesaktian Nyai Romlah Bikin 3 Potong Ketupat Menjadi Ratusan untuk Makan Jamaah, Kisah Wali Perempuan

Kisah tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya, seperti dikutip dari YouTube El Hadavi diunggah pada 17 Mei 2022.

KH Baharuddin Nursalim diketahui banyak membawakan kisah hikmah dalam ceramahnya termasuk kisah para Wali.

Diceritakan Imam Sya'roni, wafat pada 973 hijriah, pernah bertemu wali yang suka sepakbola itu.

Baca Juga: Inilah 6 Tanda Datangnya Kematian Menurut Wali Allah

Imam Sya'roni yang mengarang kitab Al-Minan Al Kubro, dan juga terkenal pengarang kitab Manaqib.

Imam Sya'roni termasuk wali kelas berat. Meski demikian, Imam Sya'roni pernah berkali-kali dipermalukan oleh wali lainnya.

Dikisahkan, Imam Sya'roni pernah bertemu orang bercelana pendek (dekat lutut) sedang bermain sepak bola di suatu pantai.

Baca Juga: Berawal dari GUS DUR, Pemikiran Pendidikan Berbasis Ekonomi Karya KH ABDUL HALIM Leuwimunding Dikenal Khalayak

Imam Sya'roni nyebut: "Orang sore-sore kok memakai celana pendek, main bola di pantai".

Ternyata ketika pulang, Imam Sya'roni melihat orang di antara langit dan bumi duduk di kursi dan memanggilnya.

"Wahai Sya'roni, kamu tidak punya malu dengan aku. Kamu itu wali baru kok tidak memiliki sopan."

Ternyata orang tadi yang bermain sepak bola itu adalah wali Abdal.

Wali Abdal adalah sekelompok orang terpilih yang memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Mereka adalah manusia pengganti yang diberi karunia khusus sepeninggal Para Nabi.

Beliau bertanya, "Anda wali kok bermain sepak bola dan bercelana pendek?"

"Ya biarkan, aku lagi senang dengan umatnya Nabi. Namanya orang senang ya main sepak bola."

Lucu jawabnya. "Itu buka aurat!" kata Imam Sya'roni.

"Ya, ketika sholat Mazhabku Syafi'i, jadi aku sarungan, tapi kalau di luar sholat Mazhab Hambali."

Masih dijawab damai.

Wali itu bilang: "Ana Sayyidul Mullamatiyah (aku ini Wali Qutb yang menjadi ketuanya, aliran Mulamatiyah."

Aliran Mulamatiyah ini adalah sekelompok wali yang tidak pernah sholat qabliyah juga tidak pernah sholat ba'diyah.

Tapi, mereka sangat rindu pada Allah. Cuma ingin menunjukkan kepada umatnya Nabi bahwa sholat sunah ini tidak wajib.

Kalau pedagang sholat fardhu saja, tidak perlu qabliyah-ba'diyah. Orang yang kerja satpam tidak perlu qabliyah-ba'diyah.

Sudah hidupnya susah, utang banyak, qabliyah-ba'diyah ruwet.

"Jadi sampai begitu. Ada umat Nabi yang jadi wali, saking kepengin umatnya Nabi yang shalat qobliyah-ba'diyah agar tidak dicap jelek,"

Dia seorang wali yang sangat merindukan Tuhan, tapi tidak pernah qabliyah ba'diyah. tidak

Karena itu tadi, nirakati supaya umatnya Nabi jangan pernah tersiksa karena tidak shalat qabliyah-ba'diyah.

Fainna minhum al-ummal, karena banyak dari mereka yang pekerja kasar. Sudah perkerja kasar, hina, terlantar. Kayak apa tersiksanya kalau ditambah qabliyah-ba'diyah."

Dalam ceramahnya Gus Baha menyebut Wali itu macam-macam. Ada yang bisa terbang dan lainnya.

Wali itu ada yang tasamuh (toleran) suka sepak bola.

Jalaluddin Rumi membuat tarian rumi. Macam-macam, wali itu banyak tidak hanya yang khusuk saja.

Makanya, Imam Sya'roni ditegur: "Kamu ini wali junior tahu tentang apa?"

Coba sekarang sepak bola diharamkan, semua diharamkan, orang kecewa dengan Islam. Yang rugi kan Kanjeng Nabi.****

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube El Hadavi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah