Network
Baca Juga: KISAH MBAH JOGO REKSO Menguji Kewalian Gus Miek, Kisah Penerus Sunan Gunung Jati dan Para Wali
Merasakan hal seperti itu, si kaya nan sombong tersebut sangat takjub. Tidak hanya perutnya yang merasa nyaman, hatinya pun merasa tenteram olehnya.
Semua kejengkelan, amarah, dan kekesalan terhadap Syekh Abdul Qodir Al Jailani seketika sirna sudah.
Usai sholat, ia keluar dari masjid dan pulang. Di tengah jalan, si kaya nan sombong itu sadar bahwa kunci lemarinya hilang.
Ia pun kembali ke masjid dan mencarinya, namun upayanya itu tak membuahkan hasil. Padahal, keesokan harinya ia harus melakukan perjalanan niaga.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tunaikan Ibadah Haji atas Nama Eril, Berangkat Senin 3 Juli 2022
Tiga hari perjalanan dari Baghdad, ia tiba di suatu lembah yang sangat indah, seakan-akan dituntun ke tepi sungai yang sangat jernih. Si kaya nan sombong itu langsung teringat bahwa di sini lah ia buang hajat dan membersihkan diri.
Kini sekali lagi, si kaya nan sombong itu membersihkan diri dan ternyata di sana ia temukan kembali kunci lemarinya. Ia lantas segera balik ke Baghdad dan menjadi pengikut Syekh Abdul Qodir Al Jailani.***
