Network
Baca Juga: SHOLAWAT JIBRIL Bisa Jadikan Orang Wali Setingkat Sunan Gunung Jati dan Para Wali
Pada suatu Jumat, ketika ia melintas di dekat Madrasah Syekh Abdul Qodir Al Jailani, ia mendengar adzan dan ia bergumam dalam hatinya.
"Apa sih keunggulan orang ini yang telah menarik perhatian banyak orang melalui karomahnya? aku akan sholat Jumat di Masjid nya. Masjid itu telah penuh sesak, aku merengek menerobos kerumunan orang dan kuperoleh tempat persis di bawah mimbar," ujar pria sombong itu.
Syekh Abdul Qodir Al Jailani mulai menyampaikan khutbahnya dan apapun yang dikatakannya itu membuat si kaya yang sombong itu menjadi jengkel.
Tiba-tiba, si kaya yang sombong itu merasa mulas, ia ingin buang hajat. Akan tetapi ia tak dapat keluar dari masjid itu. Si kaya nan sombong itu takut dan sangat malu karena rasa mulas itu tak dapat ia tahan.
Baca Juga: SANG WALI INI Kalahkan Keramat Puluhan Wali Qutub, Bukan Sunan Gunung Jati atau Walisongo
Perasaan jengkelnya kepada Syekh Abdul Qodir Al Jailani kian menjadi-jadi. Namun ketika si kaya nan sombong itu dibasahi keringat dingin karena malu dan menahan mulas, pelan-pelan Syekh Abdul Qodir Al Jailani menuruni tangga mimbar dan berdiri di atasnya.
Seraya berkhutbah Syekh Abdul Qodir Al Jailani menutupi si kaya nan sombong itu dengan bagian bawah jubahnya. Tiba-tiba saja ia telah berada di lembah yang hijau dan indah.
Si kaya nan sombong itu melihat sebuah sungai kecil yang mengalirkan air jernih. Tanpa pikir panjang segeralah si kaya nan sombong itu buang hajat lalu membersihkan diri dan berwudhu.
Setelah itu, tanpa terasa si kaya nan sombong itu kembali berada di bawah jubah Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Syekh Abdul Qodir Al Jailani pun kembali ke atas mimbar.
