Karomah Wali: Sejarah Sumur Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan, Tidak Kehabisan Air Walaupun Musim Kemarau

- 2 Juli 2022, 07:00 WIB
Karomah Wali: Sejarah Sumur Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan, Tidak Kehabisan Air Walaupun Musim Kemarau
Karomah Wali: Sejarah Sumur Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan, Tidak Kehabisan Air Walaupun Musim Kemarau /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Muhammad Kholil atau yang kerap dipanggil dengan Syaikhona Kholil Bangkalan atau Mbah Kholil.

Syaikhona Kholil Bangkalan memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya. Beliau belajar ilmu Fiqh dan Nahwu. Berkat dari didikan ayahnya, sejak usia muda ia sudah hafal dengan baik 1002 bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik.

Setelah dididik, orang tua Syaikhona Kholil Bangkalan kecil kemudian mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu.

Baca Juga: Karomah Wali: Mbah Hasyim Asy'ari Menggendong Nabi Khidir, Berikut Diceritakan Langsung Mbah Kholil Bangkalan

Mengawali pengembaraannya, Syaikhona Kholil Bangkalan muda belajar kepada KH. Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan ia pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

Ketika baru mondok di Pesantren Cangaan Bangil, saat itu di daerah Bangil mengalami kemarau yang sangat panjang.

Sehingga pada saat itu masyarakat kebingungan untuk mencari air. Kebanyakan sungai, danau, dan sumur mengalami kekeringan akibat kemarau yang panjang itu. Begitu juga pun di kompleks Pesantren Cangaan Bangil yang diasuh oleh K.H Asyik.

Baca Juga: KISAH MISTIS GUS DUR, Datang Kakek Berjubah Putih dan Berjenggot Panjang: Ini Tempat Lahirnya Wali

Pada saat itu air sangat dibutuhkan untuk kebutuhan para santrinya yang cukup banyak. Kemudian K.H Asyik menyuruh Syekhona Kholil Bangkalan yang masih baru mondok untuk menggali sumur.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Hasiyah & Burhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x