"Sekarang ini musim kemarau sangat panjang sehingga kesulitan mencari air. Bisakah kamu menggali sebuah sumur?," tutur KH Asyik.
"Insyaallah Kyai," jawab Syekh Kholil meskipun kapan akan adanya air di musim tersebut.
Dengan taat dan patuh terhadap gurunya meskipun mustahil akan adanya air di musim tersebut.
Syaikhona Kholil langsung mengambil cangkul untuk menggali sumur, Ia mengawalinya dengan membaca basmalah.
Tidak lama kira-kira sekitar satu meter kedalamannya, tiba-tiba saja air langsung menyebar dengan sangat deras. Syekhona Kholil berhasil menggali sumur tersebut.
Baca Juga: KARIR Gus Dur setelah Melakukan Pengembaraan Pendidikan ke Timur Tengah (1): Mulai Jadi Penulis
Para santri dan warga Pesantren pun sangat gembira dengan adanya hal tersebut.
Setelah beberapa hari, sumur tersebut terdengar oleh masyarakat Cangaan Bangil, mereka pergi ke pesantren untuk memastikan hal tersebut.
Betapa bahagianya masyarakat ketika hal itu benar kenyataannya sejak itu masyarakat berbondong-bondong untuk mengambil air itu.