Mbah Malik meski pernah menjadi pengurus NU, ia seolah-olah tidak pernah ingin dihormati sebagai seorang kiai.
Dua tahun setelah wafat, KH Ridwan Masduki baru mengetahui siapa Mbah Malik sebenarnya dari penuturan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
Mbah Malik adalah putra dari kiai Nurhadi dan ibunya bernama Nyai Muthiyah.
Baca Juga: Tukang Becak Masih Tak Percaya Saksikan Langsung Karomah Wali Jadzab Habib Bakar
"Sultanul Aulia, Mbah Malik itu yang pertama kali menjuluki saya sebagai Sultanul Aulia" demikian kenang Abah Lutfi bin Yahya, diceritakan kepada Kiai Masduki saat sowan.
Menurut Habib Luthfi bin Yahya, Mbah Malik wali nyentrik ini adalah salah satu wali abdal yang ada di zaman ini.
Saat silaturahmi ke Pekalongan, Mbah Malik selalu memberi amplop. Dan begitu pula Habib Luthfi bin Yahya juga balik memberi amplop.
Menurut Habib Luthfi bin Yahya, Mbah Malik bila disentuh dengan tangan, tubuhnya sangat lembut dan seolah tidak bertulang.
Baca Juga: Keramat Wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Ke Baghdad Tiap Tahun, Padahal Raganya di Rumah
Seperti Nabi Khidir, datangnya pun selalu tiba-tiba kalau ke Pekalongan. Tanpa kendaraan dan tanpa seorang pengantar.