Network
PORTAL MAJALENGKA - Ibadah Qurban merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan satu tahu sekali pada hari raya Idul Adha.
Ibadah tersebut biasanya dilaksanakan bisa dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah setelah sholat Idul Adha hingga 13 Dzulhijjah senelum terbenamnya matahari.
Dijelaskan Ustadz Abdul Somad melalui ceramah singkatnya pada youtube Taman Surga.Net yang diunggah pada 20 Juli 2021.
Baca Juga: 4 Ciri Hewan yang Tidak Boleh Dipilih untuk Qurban, Berikut Penejelasan Ustadz Adi Hidayatq
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa tidak ada amalan yang paling disukai Allah Swt pada tanggal 10 Dzulhijjah adalah menyembelih qurban.
"Kami sudah memberikan Engkau nikmat yang besar, maka balaslah nikmat Allah itu dengan solat Idul Adha dan sembelihlah qurban," tuturnya.
Dijelaskannya bahwa hewan qurban itu nanti akan datang pada hari kiamat untuk bersaksi atas ibadah yang telah dilakukan.
"Hewan qurban itu nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, dengan bulunya, dengan kukunya, kenapa tidak disebut dagingnya atau tulangnya?
Karena tanduk, buku, kuku itu dibuang. Sedangkan apa yang dibuang saja nanti akan bersaksi bahwa kamu beribadah apalagi dagingnya, tulangnya, lemaknya, kulitnya. Maka semuanya akan bersaksi bahwa kamu telah beribadah kepada Allah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Dengan demikian beliau menjelaskan bahwa tujuan dan makna berqurban sesungguhnya adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan, yaitu sifat tamak dan serakah.
Baca Juga: TIPS Memilih Hewan atau Kambing Kurban untuk Lebaran Idul Adha 2022
"Kalau kita berqurban tapi sifatnya masih tamak, masih serakah apa bedanya kita dengan hewan qurban," katanya.
Oleh sebab itu, hal yang paling utama dari berkurban adalah memakan sedikit dari hewan qurban lalu bagikan kepada fakir miskin, duafa, anak yatim, dan orang susah.
"Maka qurban artinya menyembelih binatang tertentu yang disembelih itu binatang ternak kambing, lembu, onta, sapi, kerbau
Pada hari tertentu dengan niat tertentu mendekatkan diri kepada Allah Swt." jelas ustadz Abdul Somad.***
