Suatu ketika ia sedang berada di Majenang Cilacap menghantar Gus Dur dan banyak orang anggota iring-iringan dalam dua mobil.
Baca Juga: Dialog Menegangkan Sunan Giri dengan Syekh Siti Jenar, Detik-detik sebelum Dihukum Mati
Pada saat pukul 12 siang, Gus Dur mengajak pulang karena di rumah ada tamu yang wajib ditemuinya pada pukul 13.00.
Artinya hanya menyisakan waktu 1 jam perjalanan agar tepat waktu dan itu secara logika biasa mustahil.
Namun Gus Dur meminta segera pulang. Mobil pun cepat putar arah dan diikuti mobil iring-iringan di belakang.
Sopir Gus Dur membawa mobil dengan ngebut, meski tak percaya bakal sanggup sampai Jakarta tepat waktu.
Khoirul berpikiran, paling-paling sanggup sampai di Jakarta pukul 3 atau 4 sore mengingat jaraknya amat jauh.
Rute yang wajib dilalui masih amat jauh sebab wajib melewati wilayah ujung tertinggi yang jalannya kecil, berliku-liku dan naik turun.
Apalagi ketika itu belum ada Tol Cipularang.
Namun, ia tetap menggeber mobilnya secepat yang sanggup ia lakukan hingga mobil iring-iringan satunya di belakang tidak kelihatan tertinggal.
Editor: Muhammad Ayus
Sumber: NU Online