Sunan Punggung karena mengikuti ajaran Syekh Siti Jenar yang dinilai menyimpang akhirnya dihukum mati dengan cara dibakar.
Oleh Sultan Syah Alim Akbar di Demak karena sidang Wali menyebutkan bahwa tindakan Pangeran Panggung sudah merusak syari, sembrono serta menodai agama dan kesucian masjid.
Baca Juga: 6 Keramat Sakti Syekh Siti Jenar Tak Banyak Orang Tahu, Wali Zaman Sunan Gunung Jati
Pangeran panggung dinilai menista kelurahan agama karena anjing kesayangannya bermain-main di dalam masjid.
Dua ekor anjing kesayangannya sebagai Ki Tokid (tauhid) dan Ki Iman.
Tindakan itu dinilai sudah melampaui batas sehingga pantas bagi sang pangeran untuk dihukum mati atas tindakannya.
Pangeran panggung pun dibakar hidup-hidup tetapi seperti keramat ayahandanya Sunan Kalijaga, Pangeran panggung tidak mati dibakar.
Sebaliknya di tengah api yang berkobar-kobar ia menyelesaikan sebuah naskah puisis berjudul Suluk Marang (langsung) Sumirang dan mempersembahkannya kepada Sultan.
Kisah pembakaran Pangeran punggung ini tertulis dalam babad Pajajaran dan babad Semarang.***