Karomah Sakti Syekh Abdul Muhyi, Dapat Berjalan dan Merokok di Dalam Lautan, Wali Pasca Sunan Gunung Jati

- 7 Juni 2022, 12:48 WIB
Karomah Sakti Syekh Abdul Muhyi, Dapat Berjalan dan Merokok di Dalam Lautan, Pasca Sunan Gunung Jati.
Karomah Sakti Syekh Abdul Muhyi, Dapat Berjalan dan Merokok di Dalam Lautan, Pasca Sunan Gunung Jati. /YouTube Dncrash

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Abdul Muhyi salah seorang wali yang hidup pada masa pasca Sunan Gunung Jati.

Sebagian besar penduduk Jawa Barat sudah memeluk ajaran Islam yang di-dakwahkan oleh Sunan Gunung Jati.

Namun belum semua penjuru Jawa Barat yang dilalui Sunan Gunung Jati dalam dakwahnya, seperti Jawa Barat bagian selatan.

Baca Juga: KISAH SUNAN GUNUNG JATI Dirikan Kesultanan Banten dan Perintahkan Anaknya Maulana Hasanuddin

Syekh Abdul Muhyi yang mendapatkan titah dari gurunya untuk dakwah Islam teruskan Sunan Gunung Jati di Jawa Barat bagian selatan.

Syekh Abdul Muhyi hidup pada masa dua abad setelah masa Sunan Gunung Jati, ia lahir di Mataram pada tahun 1071 Hijriyah atau tahun 1650 masehi

Setelah mendapat tugas dari sang Guru, Syekh Abdul Muhyi meminta restu kepada kedua orang tuanya untuk mengembang amanah dan dakwah di Jawa Barat bagian selatan.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Sebarkan Islam di Tanah Pajajaran Melalui Gerbang Cirebon dan Banten

Dan sejak saat itulah Syekh Abdul Muhyi memulai melakukan pengembaraan, untuk dakwah Islam dan mencari sebuah goa yang menjadi ciri untuk dia tinggal di sana.

Mula-mula Syekh Abdul Muhyi tinggal di Darma Kuningan, di daerah itu melakukan dakwah Islam hingga banyak pengikut.

Kemudian Syekh Abdul Muhyi dari Darma, Kuningan, meneruskan perjalanannya hingga di Pameungpeuk, Garut.

Baca Juga: SUNAN GUNUNG JATI Peletak Dasar Kerajaan Islam di Nusantara, Perintis Kesultanan Cirebon

Disana pun Syekh Abdul Muhyi sebarkan agama Islam kepada penduduk yang masih menganut ajaran agama Hindu.

Syekh Abdul Muhyi kemudian meneruskan penyebaran Islam ke Batu Wangi kemudian ke Lebak Siu.

Ketika itu di Lebak Siu, masih banyak tokoh-tokoh aliran hitam, mereka semua dapat dikalahkan oleh Syekh Abdul Muhyi.

Tentu saja Syekh Abdul Muhyi mampu melawan kekuatan ilmu hitam tersebut, karena pertolongan Allah SWT.

Syekh Abdul Muhyi akhirnya menemukan Goa yang selama ini dia cari, sesuai dengan ciri yang disebutkan oleh gurunya, yang harus ia tempati. Goa ini disebut dengan Goa Safarwadi, Pamijahan, Tasikmalaya.

Di sini Syekh Abdul Muhyi menyebarkan Islam melalui ilmu hikmah kepada para murid dan santrinya. Disini pula Syekh Abdul Muhyi mendidik kader dan mengajarkan suluk Tarekat Satoriyah.

Syekh Abdul Muhyi kemudian pindah ke kampung Bojong. Kampung ini terletak 6km dari letak goa safarwadi.

Di kampung ini Syekh Abdul Muhyi mendirikan pesantren dan masjid sebagai pusat penyebaran Islam.

Dikenal sakti dan memiliki karomah sebagai seorang wali, Syekh Abdul Muhyi saat berada di Makkah bersama Syekh Manshur hendak pulang ke Jawa.

Dua waliyullah ini sama-sama memiliki kesaktian yang luar biasa, namun karomah yang dimiliki keduanya berbeda.

Syekh Abdul Muhyi dalam perjalanan pulang menuju Jawa menggunakan kesaktiannya dengan berjalan di dalam bumi.

Sedangkan Syekh Manshur untuk pulang ke tanah Jawa, ia berjalan diatas bumi.

Ketika Syekh Abdul Muhyi berjalan di dasar lautan tubuhnya merasa kedinginan, hingga ia menyalakan rokok untuk menghangatkan badannya.

Namun setelah Syekh Abdul Muhyi menyalakan rokoknya tampak jalannya gelap bagaikan tertutup oleh asap.

Syekh Abdul Muhyi pun lantas mematikan rokoknya, yang kembali jalan yang akan ia lalui menjadi terang kembali.

Hal inilah yang menjadi asal muasal di wilayah pemakaman Syekh Abdul Muhyi menjadi larangan merokok ketika berada di sana.

Itulah kisah Syekh Abdul Muhyi, salah seorang wali yang makamnya kini ada di Pamijahan, Tasikmalaya. Wallahu a'lam.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Riyo Fulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah