Materi Kuliah Subuh: Tata Krama Santri Kepada Gurunya dalam Menuntut Ilmu Agar Berkah dan Manfaat Ilmunya

- 3 April 2022, 13:00 WIB
Materi Kuliah Subuh: Tata Krama Santri Kepada Gurunya dalam Menuntut Ilmu Agar Berkah dan Manfaat Ilmunya.
Materi Kuliah Subuh: Tata Krama Santri Kepada Gurunya dalam Menuntut Ilmu Agar Berkah dan Manfaat Ilmunya. /kabar-priangan.com/Teguh Arifianto/

PORTAL MAJALENGKA - Menuntut ilmu adalah salah satu perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Seperti hadits Rosulullah SAW bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat.

Kewajiban menuntut ilmu bagi muslimin dan muslimat ini dikatakan Rosulullah SAW dari sejak dalam kandungan hingga nanti meninggal.

Baca Juga: Sejarah Uber Cup, China dan Jepang Jadi Kekuatan Utama

"Tholabul Ilmi Faridhotun 'ala kulli muslimin wal muslimat minal Mahdi ilallahdi"

Namun dalam menuntut ilmu seorang santri harus memiliki tata Krama dalam menuntut ilmu, agar ilmu yang diperolehnya berkah dan manfaat.

Karena inti diutusnya Rasulullah SAW diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak yang baik.

Baca Juga: Sejarah Thomas Cup, Indonesia Paling Banyak Raih Trofi

Maka Akhlakul Karimah ini lah yang menjadi misi diutusnya Rasulullah SAW ke muka bumi ini.

Dan salah satu dari bagian Akhlakul Karimah adalah Tata Krama bagaimana seorang santri dalam menuntut ilmu kepada gurunya.

Dikutip Portal Majalengka dari Kitab Adab karangan KH Sanusi yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, inilah adab santri dalam menuntut ilmu:

Baca Juga: Thomas dan Uber Cup 2022 Terkini, Menakar Peluang Indonesia Pertahankan Juara

1. Yakin bahwa keutamaan guru melebihi keutamaan kedua orangtua, karena guru adalah sosok yang mendidik ruh murid,

2. Jangan menyakiti hati seorang guru, baik melalui perkataan atau sikap
Jangan pernah meremehkan apalagi merendahkan seorang guru, baik secara terang-terangan maupun secara samar-samar

3. Jangan pernah merasa lebih baik, sombong, dan merasa lebih menguasai materi tertentu daripada seorang guru.

Bersikaplah dengan sikap tawadlu' dan sopan santun kepada guru Senantiasa bersikap ta'dhim (menghormati dan memuliakan) seorang guru

Baca Juga: Thomas dan Uber Cup 2022 Satu Bulan Lagi, Marcus Fernaldi Gideon Harus Masuk Meja Operasi

4. Berbicaralah dengan perkataan yang baik dan lemah lembut kepada guru. Jika kita orang Jawa, maka hendaklah berbicara dengan menggunakan bahasa Krama Inggil kepada guru.

5. Memperhatikan penjelasan guru saat dalam proses belajar mengajar, jangan tidur dan jangan mengobrol sendiri dengan teman karena itu akan menyakiti hatinya.

6. Jangan membanding-bandingkan antara kelebihan guru lain di hadapan seorang guru, tentu saja hal itu akan membuatnya kecewa dan tersakiti.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ramadhan, Joe Biden Kutip Ayat Al Qur'an

7. Jangan merasa malu untuk bertanya jika ada suatu materi yang kurang dipahami.

8. Jangan berlari dan bersikap sok cuek di hadapan guru, tetapi tundukkan badan saat berjalan di depan guru dan berhenti untuk mempersilahkan guru lewat terlebih dahulu.

9. Saat pelajaran telah selesai, jangan mendahului guru keluar kelas, tapi tunggulah guru untuk keluar terlebih dahulu.

Baca Juga: Tradisi Ngabuburit Bulan Ramadhan, Alun Alun Majalengka Salah Satu Tempat Favorit Untuk Menunggu Buka Puasa

10. Jika seorang murid duduk di suatu tempat yang cukup tinggi, sedangkan kebetulan seorang guru sedang lewat maka hendaklah ia turun dari tempat itu untuk menghormati guru.

11. Awali ucapan salam atau sapaan ketika bertemu dengan guru Ketika bertemu dengan guru di sekolah, hendaklah mencium tangan.

Adab dan tata krama saat mencium tangan adalah dengan menundukkan badan, jangan mengangkat tangan guru untuk menciumnya.

Begitu pula halnya, mencium tangan guru adalah meletakkan tangannya di atas hidung dan menciumnya, jangan meletakkan tangannya di pipi atau di dahi.

Baca Juga: Pahala Shalat Tarawih di Malam Kedua Ramadhan, Bisa Menyelamatkan Orang Tau Dari Siksa Akhirat

12. Segeralah meminta maaf jika memiliki kesalahan kepada guru, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Begitu juga sebaliknya, maafkan kesalahannya meskipun ia tidak meminta maaf

13. Patuhi apapun yang diperintah guru, terlebih lagi jika mampu menerima perintah itu dengan perasaan senang.

Jika dimarahi oleh guru karena sebuah kesalahan, maka perhatikan karena hakekatnya kemarahan itu adalah nasehat untuk membuat murid menjadi lebih baik.

Jangan memasukkanya di dalam hati dan dipendam dalam waktu lama

Baca Juga: Bulan Ramadhan 2022, Inilah Menu Wajib Saat Berbuka Puasa ala Ridwan Kamil dan Atalia

14. Jangan sekali pun membenci guru, apalagi sampai menentangnya, karena itu adalah sebab terhalangnya berkah dan kemanfaatan ilmu.

15. Senantiasa mendoakan guru demi memperoleh berkah ilmunya, Jangan pernah menghilangkan rasa hormat kepada guru kapanpun itu, meskipun si murid menjadi lebih alim dibanding gurunya karena kunci futukh (terbukanya berkah ilmu) ada pada gurunya, Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Kitab Adab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah