Syarif Hidayatullah akhirnya pergi meninggalkan Mekah menuju Syadzilah di utara. Berguru tarekat Syadziliyah kepada Syaikh Athaillah, sampai memperoleh ilmu dzikir kepada Allah yang disebut Sigul Hirarya dan Tanarul al-Tarqu.
Setelah dinyatakan lulus berguru tarekat Syadziliyah, Syarif Hidayat dianugerahi nama baru, Arematullah.
Baca Juga: Siap Gelar MotoGP 2022, Ini Kata Marc Marquez Soal Sirkuit Mandalika
Lalu, diperintah gurunya untuk berguru lagi kepada Syaikh Datuk Sidiq di Negeri Pasai. Yaitu guru ruhani yang tidak lain adalah ayahanda Sunan Giri.
Kehadiran Syarif Hidayatullah ke Pasai disambut gembira Syaikh Datuk Muhammad Sidiq. Lalu ia diajari Tarekat Anfusiyah dan namanya diganti menjadi Abdul Jalil.
Syarif Hidayatullah meminta penjelasan kepada sang guru tentang menjalani hidup zuhud. Lalu sang guru memberi wejangan bahwa zuhud itu laku untuk sabar tawakal selamanya kepada Allah, dan senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya yang agung.
Baca Juga: Dua Afiliator EA Copet Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Penipuan Investasi Berkedok Trading
Setelah lulus menimba ilmu di Samudera Pasai, Syarif Hidayatullah diperintah oleh gurunya itu untuk pergi ke tanah Jawa, tepatnya di Karawang.
Di Karawang, Syarif Hidayatullah diminta untuk menemui seorang wali bernama Syaikh Bentong.
Ketika Syarif Hidayatullah minta diwejangi sebagai murid, justru Syaikh Bentong yang ingin menjadi muridnya.