TRADISI IMLEK Hingga Cap Go Meh, Mengapa Penuh Warna Merah dan Bagi-bagi Angpao

- 30 Januari 2022, 14:00 WIB
Angpao dan warna merah selalu identik dengan tradisi perayaan tahun baru Imlek hingga Cap Go Meh.
Angpao dan warna merah selalu identik dengan tradisi perayaan tahun baru Imlek hingga Cap Go Meh. /Pexels/RODNAE Productions

Baca Juga: ASAL-USUL PRABU SILIWANGI, Raja-Raja Padjajaran dan 19 Strategi Peperangan Kuno

Mereka percaya kalau asap dari hasil bakaran tersebut akan mengantarkan semua persembahan mereka kepada leluhur atau dewa yang mereka doakan.

Selain tradisi membakar hio, ada beberapa kebiasaan lain yang dilakukan menjelang Hari Raya Imlek. Seperti bersih-bersih rumah, potong rambut, mandi bunga tujuh rupa, mendekorasi rumah dengan warna merah, serta membuat kue dan hidangan khas imlek. 

Ada juga beberapa pantangan Imlek yang harus dihindari agar tidak mendapatkan kesialan sepanjang tahun. 

Misalnya, tidak boleh membersihkan rumah, tidak boleh keramas, tidak boleh pakai baju hitam, serta tidak boleh berteriak atau berkata kasar, hingga membicarakan hal-hal terkait kematian. 

Sedangkan tepat pada Hari Raya Imlek, orang Tionghoa biasanya akan berbagi angpao, mengunjungi rumah kerabat, hingga berkumpul bersama keluarga besar.

Umumnya, perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari. Lalu, akan ditutup dengan hari Cap Go Meh, yang identik dengan kue keranjang dan pertunjukan barongsai. 

Baca Juga: Sebanyak 46,8 Persen Pasien yang Meninggal Karena COVID-19 adalah Kelompok Lansia

SIMBOL PERAYAAN IMLEK

Hari Raya Imlek biasanya identik dengan beberapa simbol, yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu, seperti warna merah, angpao, hingga barongsai dan naga.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x