Ajaib, penari wanita yang semula hanya mengenakan kaus dan celana panjang biasa, berubah mengenakan pakaian tradisional lengkap dengan kaca mata hitam, bertopi yang berhias rangkaian melati panjang hingga pinggang.
Penonton bertanya-tanya, bagaimana caranya mengganti pakaian di dalam kurungan ayam yang ukurannya terbatas?
Baca Juga: Kalau Timnas Indonesia Gagal Taklukkan Vietnam dan Malaysia di Piala AFF 2020, Ini yang Terjadi
Suasana magis belum berhenti. Sambil mengenakan kostum tradisional dan berkaca mata hitam, penari wanita menarikan sebuah tarian. Saat itu pula penonton berlomba-lomba menimpuk tubuh penari wanita dengan uang. Uang kertas yang dilipat-lipat hingga dapat dilemparkan.
Anehnya, saat terkena timpukan uang, bagian atas tubuh penari Sintren langsung lemas hingga nyaris terjatuh dan tidak dapat melanjutkan tariannya. Dalang Sintren turun tangan. Dengan ritual yang dilakukannya terhadap penari, Sintren pun dilanjutkan kembali.
Berikut ini syair-syair yang dinyanyikan dalam pertunjukan Sintren, yang dinilai seperti japa mantra sehingga menghasilkan aura magis:
Selasih Selasih Sulandana
Menyangkuti ragae sukma
Ana sukma saking surga
Widadari temurunan
Syair berikut ini membuat masyarakat beranggapan Sintren merupakan suatu ruh yang dipanggil dalam pertunjukan:
Turun turun sintren
Sintrene dandan suwe
Dandan kalunge sesumpinge
Dandan kalunge sesumpinge