PORTAL MAJALENGKA – Hidup bermasyarakat tentu tidak bisa dilepaskan dari keseharian manusia.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Dia memerlukan interaksi dengan orang lain atau hidup bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dikutip dari mui.or.id bahwa Islam telah memberikan tuntunan mengenai hidup bermasyarakat, atau cara bergaul dengan orang lain.
Di dalamnya terdapat etika bertetangga, adab bertamu dan menjadi tuan rumah, menjalin hubungan persaudaraan, hingga mengenai pergaulan antar sesama manusia secara baik telah dijelaskan Islam. Berikut ini sejumlah prinsip etika hidup bermasyarakat:
Baca Juga: Gus Baha, Berbahagialah Jadi Orang Miskin Karena Lebih Mudah Bersedekah dibanding Orang Kaya
- Etika bertetangga
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”