Mengurai Jalinan Yogyakarta-Semarang lewat Manisnya Industri Gula Masa Lalu

2 September 2023, 10:04 WIB
pameran Upakarya Semarang 2023. Mengurai Jalinan Yogyakarta-Semarang lewat Manisnya Industri Gula Masa Lalu /Dok. Pameran Upakarya 2023

PORTAL MAJALENGKA - Semarang dan Yogyakarta merupakan dua kota yang terjalin sejak tempo dulu. Terutama di era berkembangnya industri gula di Yogyakarta. Mengurai jejak relasi dua kota tersebut dihadirkan lewat Pameran Upakarya Semarang.

Pameran Upakarya Semarang digelar sejak 27 Agustus dan berakhir pada 31 Agustus 2023 di Jogja Galery. Pada pameran tersebut menghadirkan rekam jejak hubungan Semarang-Yogyakarta lewat manisnya industri gula di masa lalu.

Untuk diketahui, pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII, industri gula di Yogyakarta berkembang pesat di abad ke-20. Sedikitnya 17 pabrik gula beroperasi di Kota Gudeg masa itu.

Baca Juga: LAYAKNYA HEWAN PELIHARAAN, Lokomotif di Bekas Pabrik Gula Jatiwangi Majalengka Diberi Nama Unik

Jalinan hubungan antara Yogyakarta dan Semarang itu pun terekam dalam jejak transportasi kereta api sebagai sarana distribusi penting untuk industri gula.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan, hubungan Semarang-Yogyakarta sudah terjalin cukup lama. Kota Semarang telah menjadi salah satu kota yang dikelola pemerintah Hindia-Belanda atau VOC pada saat itu.

"Di masa itu, Kota Semarang, selain menjadi simpul perekonomian jalur rempah dan jalur sutra, juga telah menjadi bagian dari jalur gula. Inilah yang merupakan relasi erat antara Yogyakarta dan Semarang," ujar Wing.

Baca Juga: Presiden Dianggap Cawe-cawe soal Cak Imin Pindah Kubu dengan Anies Baswedan, Ngabalin Buka Suara

Wing mengatakan, di masa lalu Yogyakarta sebagai daerah penghasil gula, dan Semarang sebagai bagian dari rantai distribusi gula, yakni melalui pelabuhan laut.

"Ada hal-hal sejarah masa lalu yang mana ini menjadi bagian dari potensi yang harus digali. Melalui Upakarya Semarang, dapat kembali terjalin erat relasi antara Yogyakarta dan Semarang," jelas Wing.

Sementara itu, Sri Wantini Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman mengatakan, pameran upakarya membuka wawasan baru yang menggambarkan masa lalu Yogyakarta dan Semarang.

Baca Juga: Skuad Pengalaman di Tim Senior, Shin Tae-yong Optimistis Timnas Indonesia U23 Lolos ke Piala Asia U23 2024

"Melalui karya-karya seni dan dokumentasi sejarah yang ditampilkan, diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengambil kebijakan di masa yang akan datang," katanya.

"Masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII sangat ekspansif dalam pengembangan industri gula di Yogyakarta," imbuh Aris Herbandang Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sleman

Bahkan, dari Bantul hingga Sleman ada belasan pabrik gula yang berkembang di masa itu. Selain itu, wilayah Sleman juga berbatasan dengan Jawa Tengah.

Baca Juga: Mumpung Kemarau, Ayo Berkunjung ke Curug Gongseng di Desa Wisata Cibuntu Kuningan

Melalui pameran ini, ada benang merah cerita bersama yang dapat ditarik dari hulu ke hilir. Wisatawan yang berkunjung ke Semarang tidak hanya mendapatkan informasi tentang hilirnya, tetapi juga tentang hulu yang menjadikan jalinan relasi yang kuat antara kedua kota ini.

"Yakni tentang sejarah peradaban Yogyakarta dan Semarang, terkait dengan manisnya ekonomi dari industri gula," jelasnya.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler