Sholat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal, Berfadilah Besar dan Layak untuk Dikerjakan

25 April 2023, 20:13 WIB
Sholat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal, Berfadilah Besar dan Layak untuk Dikerjakan /Freepik/Rawpixel/

PORTAL MAJALENGKA - Salah satu ibadah yang termasuk jarang diketahui dan dilakukan kecuali bagi mereka yang mengerti adalah sholat sunnah di bulan Syawal.

Amalan ibadah sholat sunnah di bulan Syawal ini sering disebut sebagai sholat sunnah 8 rakaat. Sholat sunnah 8 rakaat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Adapun dalam pelaksanaan sholat sunnah di bulan Syawal harus tetap memerhatikan waktu-waktu yang dilarang seperti setelah sholat Subuh, Asar, dan waktu istiwa’ selain di Tanah Haram, Makkah.

Baca Juga: Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG

Tempat yang digunakan untuk sholat sunnah 8 rakaat di bulan Syawal ini juga harus di tempat-tempat yang suci, seperti halnya tempat sholat pada umumnya.

Mengenai sholat sunnah 8 rakaat di bulan Syawal ini diterangkan Syekh Abdul Qadir Al Jaelani berdasarkan pada hadits dalam kitabnya, Al-Ghunyah juz dua, sebagai berikut:

حدثنا أبو نصر بن البناء عن والده قال: حدثنا أبوعبد الله الحسين بن عمر العلاف، قال: أخبرنا أبو القاسم القاضى قال: حدثنا محمد بن أحمد بن صديق قال: حدثنا يعقوب بن عبد الرحمن قال: أنبأنا أبو بكر أحمد بن خعفر المروزى، قال: حدثنا على ابن معروف قال: حدثنى محمد بن محمود قال: أخبرنا يحيى بن شبيب قال: حدثناحميد عن أنس رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من صلى فى شوال ثمان ركعات ليلا كان او نهارا يقراء فى كل ركعة بفاتحة الكتاب وخمس عشرة (قل هو الله أحد ...) فاذا فرغ من صلاته سبح سبعين مرة وصلى على النبي صلى الله عليه وسلم سبعين مرة، قال النبي صلى الله عليه وسلم: والذى بعثنى بالحق ما من عبد يصلى هذه الصلاة الا أنبع الله له ينابيع الحكمة فى قلبه وأنطق به لسانه وأراه داء الدنيا ودواءها، والذى بعثنى بالحق من صلى هذه الصلاة كما وصفت لايرفع رأسه من أخر سجدة حتى يغفر الله له، وان مات مات شهيدا مغفورا له، و ما من عبد صلى هذه الصلاة فى السفر إلاسهل الله عليه السير والذهاب الى موضع مراده, وان كان مديونا قضى الله دينه، وان كان ذا حجة قضى الله حوائجه، والذى بعثنى بالحق ما من عبد يصلى هذه الصلاة إلا أعطاه الله تعالى بكل حرف وبكل أية مخرفة فى الجنة قيل وما المخرفة يا رسول الله قال صلى الله عليه وسلم بساتين فى الجنة يسير الراكب فى ظل شجرة من أشجارها مائة سنة ثم لايقطعها))             

Baca Juga: MEMBACA Makna Filosofi Ketupat sebagai Identitas Lebaran Idul Fitri

"Diceritakan dari Anas Radhiallahu Anhu, dia berkata bahwasannya Rasulullah pernah bersabda, 'Barangsiapa sholat di bulan Syawal sebanyak delapan rakaat baik dilakukan malam hari maupun siang hari yang mana di setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan Qul qul huwallahu ahad–al-khlas--sebanyak lima belas kali.

Setelah delapan rakaat tersebut kemudian dilanjut dengan membaca tasbih (subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adhim) tujuh puluh kali dan shalawat (allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad) tujuh puluh kali.

Maka demi Dzat yang telah mengutusku, Allah akan mengalirkan hikmah (kebijaksanaan/kebenaran) dalam hati yang diungkapkan melalui lisan seorang hamba yang telah melaksanakan shalat ini, dan Allah akan tunjukkan kepada dia penyakit-penyakit dunia serta obatnya.

Baca Juga: PUASA QODHO RAMADHAN: Dasar Hukum, Bacaan Niat dan Cara Pelaksanaannya

Dan demi Dzat yang telah mengutusku, barangsiapa yang mendirikan shalat ini sesuai tata caranya, maka akan diampuni dosa-dosanya sebelum ia mengangkat kepala setelah sujudnya, dan andaikan dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid yang dosanya telah diampuni.

Dan tiada seorang hamba yang melaksanakan shalat ini dalam keadaan bepergian, kecuali Allah mudahkan baginya perjalanannya hingga tempat yang dituju. Andaikan ia memiliki utang, maka utangnya akan terbayar; dan seandainya ia memiliki kebutuhan, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan demi Dzat yang telah mengutusku, tiada seorang hamba yang menjalankan shalat ini kecuali Allah berikan untuknya di setiap huruf dan ayatnya sebuah makhrafah di surga nantinya.

Kemudian dipertanyakan, 'Apakah makhrafah itu, ya Rasul?' Rasulullah menjawab, 'Makhrafah adalah dua ekor domba yang mempermudah penunggangnya mengelilingi (kebun penuh) pepohonan yang tidak pernah dipotong selama seratus tahun)'."

Baca Juga: Kenapa 6 Hari Puasa Syawal setelah Ramadhan Pahalanya Sama Seperti Ibadah Puasa Setahun? Ini Alasannya

Pada dasarnya sholat sunnah 8 rakaat di bulan Syawal ini adalah sholat sunnah mutlak. Sholat sunnah mutlak delapan rakaat ini dilakukan dengan empat kali salam.

Sholat ini seperti sholat sunnah pada umumnya yang dimulai dengan niat dan takbiratul ihrom dan di akhiri dengan salam. Berikut inilah bacaan niat sholat sunnah sebagaimana yang dimaksud:

أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla  

Artinya: “Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Lukaku Cemerlang, Inter Milan Sudahi Paceklik Kemenangan di Serie A Usai Menang atas Empoli

Selanjutnya setelah takbiratul ihrom membaca iftitah seperti sholat umumnya. Pada setiap rakaat sholat ini setelah al-Fatihah disambung dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak lima belas kali.

Selesai mengerjakan sholat sunnah 8 rakaat ini kemudian dilanjut dengan berdzikir membaca tasbih 70 kali (bacaan tasbih yang dimaksud: subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adhim).

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca sholawat 70 kali, (bacaan sholawat: Allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad).

Baca Juga: Amalan-amalan Istimewa Bulan Syawal serta Berbagai Keutamaannya yang Luar Biasa

Sholat sunnah 8 rakaat ini memiliki banyak fadilah, sebagaimana dijelaskan dalam dalam hadits tersebut. Demikian semoga bermanfaat. ***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler