Siapa Sangka, Humor Gus Dur Ini Pernah Buat Pak Harto Tertawa, Begini Kisahnya

21 Oktober 2022, 06:00 WIB
Kisah Humor Gus Dur mampu buat Pak Harto tertawa /Tangkapan layar youtube/KKW


PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang kerap melemparkan humor ke siapapun.

Humor renyah Gus Dur memang kerap menimbulkan gelak tawa bagi yang mendengarnya.

Salah satu korban humor Gus Dur yakni mantan Presiden RI, Soeharto. Saat itu Pak Harto dibuat tertawa oleh Gus Dur.

Baca Juga: Kisah Santri Jawa Timur yang Dapat Berkah Mbah Kholil Bangkalan hingga Jadi Kyai Besar

Dikutip Portal Majalengka dari Youtube KKW, dikisahkan Gus Dur pernah berhasil membuat Pak Harto takluk dengan Kyai pelosok kampung.

Walaupun bergelar The smiling general, akan tetapi sosok Presiden RI kedua Soeharto bukanlah orang yang mudah tersenyum.

Senyum Pak Harto saat itu bahkan sesuatu yang misterius. Siapa yang mendapatkan senyuman Pak Harto, ia tidak mesti langsung bahagia, harus kroscek dulu kepada orang terdekat untuk memastikan.

Baca Juga: Salah Satu Sangkalan PKI terhadap Pemberontakan Madiun 1948 yang Menewaskan Banyak Korban

Tapi semua itu di mata Gus Dur bisa diselesaikan. Gus Dur punya cara khusus agar Pak Harto bisa benar-benar tersenyum dan manut dengan Gus Dur.

Gus Dur sering melempar humor kepada publik agar hidup jangan dibuat tegang. Karena menurutnya, sudah banyak persoalan yang membuat tegang masyarakat.

Terkait dengan Pak Harto, Gus Dur menegaskan bahwa, jika menginginkan sesuatu dari Pak Harto, maka tidak bisa dengan hal biasa, melainkan harus punya cara khusus.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Makhluk Halus Kepercayaan Orang Jawa, Siapakah Mereka?

"Satu hal yang saya pelajari, kalau ingin sesuatu dari Pak Harto harus dengan humor, kalau biasa dia itu punya argumentasinya. Kalau sudah pakai humor, dia enggak bisa ngomong," kata Gus Dur.

Gus Dur kemudian mengisahkan pertemuan dengan Pak Harto di momen bulan Ramadhan. Saat itu Gus Dur mengajak Kyai pelosok kampung dari Metro Lampung yang bernama Kyai Ferdi Asrori.

"Saya diundang buka bersama oleh Pak Harto di Cendana. Saya bawa Kyai pelosok kampung dari Metro Lampung, Kiai Ferdi Asrori," ucap Gus Dur.

Baca Juga: Ketika Gus Dur Memaknai Hadis 'Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri China', Begini Penjelasannya

Setelah buka, kemudian sholat Maghrib berjamaah, setelah minum kopi, minum teh, dan makan, terjadilah dialog antara Gus Dur dengan Pak Harto.

"Gus Dur sampai malam ini di sini?," tanya Pak Harto.

"Enggak Pak Harto, saya harus segera pergi ke tempat Gusti Joyo," jawab Gus Dur.

"Oh iya iya, silahkan. Tapi Kyainya akan ditinggal di sini?," ya tanya Pak Harto lagi.

"Oh iya pak, tapi harus ada penjelasan," tutur Gus Dur.

Baca Juga: Berikut Tema dan Makna Logo Hari Santri Nasional 2022 Lengkap Link Downloadnya

"Penjelasan apa?," tanya Pak Harto penasaran.

"Sholat tarawihnya itu nanti ngikutin NU lama atau NU baru?," Gus Dur balik tanya.

Mendengar ucapan Gus Dur itu, Pak Harto pun dibuat bingung. Karena baru kali ini ia mendengar ada NU lama dan NU baru.

"lho, NU lama dengan NU baru apa bedanya?," tanya Pak Harto makin penasaran.

"Kalau NU lama sholat tarawih dan witirnya itu 23 rokaat," jawab Gus Dur.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Ketum PSSI Iwan Bule Akhirnya Bersedia Diperiksa Kasus Tragedi Kanjuruhan

"Oh iya iya nggak papa, nggak papa," jawab Pak Harto.

Gus Dur rileks santai menahan bicaaranya. Sejurus kemudian, Pak Harto bertanya lagi dan Gus Dur telah memprediksinya.

"Lah kalau NU baru bagaimana?," tanya Pak Harto lagi.

"Diskon 60 persen, hahaha," jawab Gus Dur sambil terkekeh.

Sontak Gus Dur, Soeharto dan semua orang yang ada di sekitarnya ngakak mendengar dialog itu.

Baca Juga: Berikut Alasan Shin Tae-yong Pilih Turki Sebagai Lokasi TC Timnas Indonesia U20

"Ya, jadi sholat tarawih dan witirnya cuman tinggal 11 rakaat," Gus Dur menjelaskan.

"Oh ya sudah, saya ikut NU baru saja. Pinggang saya sakit," jawab Pak Harto.

Itulah humor Gus Dur yang membuat Pak Harto takluk kepadanya. Akhirnya, Pak Harto pun ikut tertawa bersama semua yang hadir. Pak Harto juga akhirnya manut dengan Imam Tarawih yang tak lain seorang Kyai pelosok kampung dari Metro Lampung. ***

Editor: Sofhal Adnan

Sumber: YouTube KKW

Tags

Terkini

Terpopuler