PORTAL MAJALENGKA - Di kalangan warga NU, nama Gus muwafiq begitu popular. Mendengar nama itu yang terbayang seorang kiai muda NU yang gondrong, berperawakan tinggi besar dan juga ahli sejarah Islam.
Gus Muwafiq memang seorang kyai yang pintar menjelaskan sejarah Islam dan juga mampu mengurai makna-makna yang tersembunyi dari setiap sejarah dan budaya yang ada di nusantara.
Gus Muwafiq dipercaya masyarakat Nusantara memiliki kesaktian atau keramat para Wali Allah. Ceramahnya banyak digemari karena mudah dicerna dan dipahami masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Keramat Wali Allah, Gus Muwafiq Angkat Mobil TNI dengan Satu Tangan
Selain dikenal sebagai seorang dai, tidak banyak yang tahu kalau Gus muwafiq adalah seorang pendekar sejak muda.
Gus Muwafiq juga pintar berbagai ilmu kanuragan, bisa menguasai jurus-jurus dunia persilatan dan juga lihai bermain Pedang.
Ada satu kisah keramat Gus Muwafiq dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Pecinta Para wali.
Kisah ini terjadi saat Gus muwafiq masih berusia antara 15-16 tahun, saat itu Gus Muwafiq muda diperintahkan kyainya untuk berziarah, ke Walisongo dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Kisah Wali Allah, Gus Dur Cium Tangan Gus Muwafiq dan Asal Usul Berdirinya PKB
Sebagai seorang santri Gus muwafiq tidak bisa menolak, di tengah perjalanan Gus muwafiq merasa kecapean hingga terbersit di pikiran beliu untuk naik bus saja.
Benar saja ketika ada bus lewat Gus Muwafiq langsung Melambaikan tangan, hendak mau naik bus itu tanpa tahu penyebabnya si kondektur bus langsung menempeleng atau memukul wajahnya Gus Muwafiq hingga tidak jadi naik.
Kejadian seperti itu terjadi berulangkali setiap mau naik bus, pasti Gus Muwafiq langsung ditempeleng.
Akhirnya Gus Muwafiq pun sadar, bahwa beliau memang harus jalan kaki untuk berziarah ke Makam Walisongo yang terletak di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Singkat cerita. Gus Muwafiq, menyelesaikan ziarah ke makam Walisongo, selama tiga Bulan lamanya.
Baca Juga: TERUNGKAP, Gus Muwafiq Beberkan Alasan Gus Dur Berkunjung ke Israel
Setelah itu Gus Muwafiq kembali ke pondok pesantren, begitu pulang oleh temannya beliu ditanya. “Dari mana saja karena tidak kelihatan selama tiga hari,” ucap temannya.
Mendengar pertanyaan temannya itu Gus Muwafiq muda kaget, 3 hari bagaimana ceritanya, padahal beliu pergi ziarah Walisongo dengan berjalan kaki selama tiga bulan.
Selama tiga bulan itu beliu merasakan kehidupan normal, melihat Matahari terbit dan tenggelam. bagaimana bisa.
Dari kisah tersebut, bahwa sejak masih muda Gus muwafiq sudah diberikan kelebihan oleh Allah SWT.
Sehingga meski tanpa sengaja Gus Muwafiq melipat dan memanjangkan waktu, baginya terasa tiga bulan.
Baca Juga: KERAMAT WALI ALLAH: Sunan Bonang Mampu Mengubah Aliran Sungai Menjadi Kering, Terkait Dakwahnya
Tapi begitu temannya, baru tiga hari dan tentu saja pengalaman yang dialami oleh Gus Muwafiq, terjadi atas kuasa dan kehendak Allah SWT.
Itulah kisah Karomah Gus Muwafiq muda Yang sangat sakti bisa melipatkan waktu atas kehendak Allah SWT. *