PORTAL MAJALENGKA - Mbah Kholil Bangkalan sangat diyakini merupakan salah satu Wali Allah yang ada di muka bumi ini.
Sebagai Wali Allah, Mbah Kholil Bangkalan memiliki banyak kisah tentang keramat yang dimiliki semasa hidupnya.
Bahkan, hingga menjelang wafatnya, Mbah Kholil Bangkalan sudah mengetahuinya. Itu merupakan salah satu keramat wali yang dimiliki Mbah Kholil Bangkalan semasa hidupnya.
Baca Juga: Buru! Kartu Prakerja Gelombang 38 Dibuka, Perhatikan Syarat Ini Agar Lolos Seleksi
Terdapat satu kisah menarik tentang keramat wali Mbah Kholil Bangkalan, yakni saat ia berjumpa dengan Nabi Khidir.
Dikisahkan, ada seorang santri Mbah Kholil Bangkalan yang bernama Fulan. Pada suatu malam, tepat pukul 12.00 dini hari, Mbah Kholil Bangkalan mengajak Fulan pergi keluar dari rumah.
Ketika sampai di suatu tempat, Fulan pun kaget karena Mbah Kholil Bangkalan bertemu dengan seorang yang berpenampilan sederhana.
Baca Juga: Polri Tepis Kabar Bharada E Ditetapkan Tersangka Atas Penembakan Brigadir J
Orang yang dijumpai Mbah Kholil Bangkalan itu memanggil Mbah Kholil Bangkalan dan mengucap salam kepadanya.
Mbah Kholil Bangkalan pun seketika langsung menjawab salamnya kemudian keduanya saling berpelukan.
Fulan pun heran melihat pemandangan keramat wali itu, karena keduanya terlihat sudah sangat kenal dan sangat akrab. Padahal Fulan tidak pernah melihat orang itu bertamu ke rumah Mbah Kholil Bangkalan.
Baca Juga: Sah! Bintang Emon Menikah Dengan Alca Oktaviani, Disiarkan Langsung di YouTube
Setelah berpelukan, Mbah Kholil Bangkalan berbincang-bincang dengan orang misterius tersebut. Mbah Kholil Bangkalan tampak asyik ngobrol dengan orang yang baru dilihat oleh Fulan. Sementara ia hanya diam dan mendengarkan saja.
Saking lamanya Mbah Kholil Bangkalan ngobrol, Fulan pun sampai kesal, jengkel, hingga menggerutu dalam hati.
"Orang ini tidak punya sopan santun apa ya? Kalau ada keperluan kepada Mbah Kholil Bangkalan kenapa tidak langsung sowan langsung ke rumah beliau? Kenapa harus bertemu di luar kayak gini? Tengah malam lagi," gerutu Fulan dalam hatinya.
Baca Juga: Mayat 500 Tahun Hidup Kembali dan Bernyanyi Karena Keramat Wali Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
Mbah Kholil Bangkalan masih saja asyik ngobrol seakan-akan lupa waktu kalau sudah sangat larut malam. Sementara Fulan tambah kesal karena selain sudah sangat ngantuk dia juga dikerubungi nyamuk sampai kulitnya bentol-bentol karena digigit nyamuk.
Fulan jengkel dan marah di dalam hatinya. Setelah sekian lama asyik ngobrol, orang misterius itu pamit kepada Mbah Kholil Bangkalan dan mengakhiri obrolannya.
Mbah Kholil Bangkalan pelukan lagi, setelah itu dia pergi dan dalam sekejap orang itu sudah menghilang begitu saja.
Baca Juga: Lakukan Autopsi Jenazah Brigadir J, Palinglima TNI: Ada Satu Dokter Dari RSPAD
Setelah orang misterius itu tak tampak oleh penglihatan mata, Mbah Kholil Bangkalan bertanya kepada santrinya tersebut.
"Fulan, apa kamu tahu orang tadi itu siapa?," tanya Mbah Kholil Bangkalan.
"Tidak tahu Kiai," jawab Fulan dengan penuh takdzim.
"Beliau adalah nabiyullah Khidir, tidak mudah bertemu dengan beliau. Siapapun kalau ingin bertemu dengan beliau harus banyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah, dan jangan melakukan apa yang dilarang oleh Allah dan rasulNya," ungkap Mbah Kholil Bangkalan.
Baca Juga: Hasil Liga 1 BRI : Sempat Tertinggal, Gol Rachmat Irianto Bawa Persib Imbangi Bhayangkara FC
Mendengar apa yang didahulukan Mbah Kholil Bangkalan itu, tubuh Fulan lemas. Fulan pun merasa tak habis pikir orang yang dilihatnya bersama Mbah Kholil Bangkalan ternyata seorang nabiyullah Khidir.
"Kenapa Kiai tidak ngasih tahu dari tadi kalau beliau itu nabiyullah Khidir?," kata Fulan balik bertanya sambil sedikit protes.
"Makanya Fulan, kalau mendampingi Kiainya itu harus ikhlas dan sabar," jawab Mbah Kholil Bangkalan seolah tahu yang ada dalam hati si Fulan.
Fulan akhirnya menyesal, bahkan sangat menyesal karena telah berburuk sangka dan menggerutu menganggap orang itu tidak punya sopan santun.
Baca Juga: HASIL AKHIR Bhayangkara FC vs Persib Bandung, Gol Frets Butuan Gagal Meraih Poin Penuh
Itulah keramat wali Mbah Kholil Bangkalan yang begitu akrab dengan nabiyullah Khidir. Mereka hanya berpindah tempat dari dunia ini.***